Mendahulukan Orang Lain dan Keutamaannya Bagian 1

Kedermawanan dan kekikiran masing-masing mempunyai beberapa tingkatan. Tingkat kedermawanan yang tertinggi dinamakan itsar atau altruisme atau mementingkan orang lain. Yaitu, seseorang tetap mau bersedekah walaupun ia juga membutuhkan. Adapun tingkat kekikiran yang paling tinggi adalah jika seseorang berlaku pelit terhadap dirinya sendiri padahal ia membutuhkan. Lihatlah jauhnya perbedaan di antara dua orang tersebut. Sesungguhnya akhlak…

Hikayat Orang-Orang Kikir

Alkisah, di Basrah terdapat seorang yang kaya tetapi pelit. Pada suatu hari tetangganya mengundangnya dan menyuguhkan menu thabahijah yang dicampur dengan telur. Ia pun menyantap hidangan itu banyak-banyak, lalu minum. Perutnya kemudian kekenyangan dan kembung. Ia pun merasa kesakitan dan menggeliat-geliat karena sakit tersebut. Lalu datanglah ia ke dokter untuk memeriksakan diri. Dokter lalu berkata…

Mencela Sifat Kikir Bagian 3

Ali—karramallahu wajhah wa radhiyallahu ‘anhu—menyatakan dalam salah satu khutbahnya, “Akan datang pada manusia suatu zaman yang amat menggigit (kejam). Orang-orang yang diberi kelebihan harta akan menggigit dengan kuat harta yang ada di tangannya padahal mereka tidak diperintahkan untuk itu. Padahal Allah Swt. telah berfirman, Dan janganlah kalian melupakan keutamaan di antara kalian!’ Abdullah bin Amru…

Mencela Sifat Kikir Bagian 2

Sayyidina Umar r.a. meriwayatkan, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam membagikan sesuatu. Lalu kukatakan kepada beliau, ‘Orang lain ada yang lebih berhak daripada mereka.’ Rasulullah lantas menjelaskan, ‘Mereka memberiku dua pilihan: mereka meminta-minta dengan cara yang buruk atau mereka mengatakan bahwa aku pelit. Padahal aku bukan orang pelit.’” Abu Said Al-Khudri mengisahkan,…

Mencela Sifat Kikir Bagian 1

Allah Swt. berfirman, Siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran, mereka itulah orang-orang yang beruntung. Jangan sekali-kali orang-orang yang kikir dengan apa yang diberikan Allah kepada mereka dari karunia-Nya, mengira bahwa (kikir) itu baik bagi mereka, padahal (kikir) itu buruk bagi mereka. Apa (harta) yang mereka kikirkan itu akan dikalungkan (di lehernya) pada Hari Kiamat. Rasulullah…

Penjelasan Mengenai Kecelaan Dunia Bagian 7

Diriwayatkan bahwa Utsman r.a. mempunyai piutang pada Thalhah r.a. sebesar 50 ribu dirham. Ketika ia pergi ke masjid, Thalhah berkata kepadanya, “Uangmu sudah ada, ambillah.” Utsman lantas mengatakan, “Itu untukmu, untuk menjaga kehormatan dirimu.” Su’da binti Auf menceritakan, “Suatu hari aku menemui Thalhah. Aku melihatnya menanggung beban berat. Aku pun bertanya, ‘Ada apa denganmu?’ Thalhah…

Penjelasan Mengenai Kecelaan Dunia Bagian 6

Ketahuilah. Engkau melalui tiga keadaan (ahwal). Pertama, keadaan saat engkau belum menjadi apa-apa (belum dilahirkan). Kedua, keadaan saat engkau tidak melihat dunia, yaitu setelah engkau mati hingga datangnya Hari Kiamat. Ketiga, keadaan saat engkau ada di antara keduanya, yaitu masa-masa hidupmu di dunia. Keadaan ini laksana masa singgah yang sangat pendek dalam suatu perjalanan yang…

Penjelasan Mengenai Kecelaan Dunia Bagian 5

“Ali karramallahu wajhah pernah berkhutbah, “Ketahuilah. Sesung­guhnya kalian akan mati, akan dibangkitkan setelah mati, akan dimintai tanggung jawab atas perbuatan-perbuatan kalian, dan akan diberi balasan atas amal-amal kalian. Maka, jangan sekali-kali kalian terperdaya oleh kehidupan dunia karena sesungguhnya dunia dikelilingi berbagai bencana, dikenal kefanaannya, dan terbukti suka berkhianat. Semua yang ada di dunia akan hilang.…

Penjelasan Mengenai Kecelaan Dunia Bagian 4

Pada suatu ketika Rabiah Al-Adawiyah dikunjungi teman-temannya. Lalu teman-temannya itu membicarakan ihwal dunia, seraya mereka mencela dunia. Rabi’ah lalu berkata: Berhentilah menyebut-nyebut dunia. Kalau bukan karena kedudukannya di hati kalian, tentu kalian tidak banyak menyebutnya. lngatlah! Siapa yang menyukai sesuatu, ia banyak menyebutnya.” Sebuah syair mengatakan: Aku melihat pencari dunia Meski panjang umurnya dan memperoleh…