
Sebagian salaf berkata: Orang yang memohon ampun dari dosa sedangkan ia terus melakukan perbuatan dosanya, seperti orang yang memperolok-olok Tuhannya. Sebagian yang lain berkata: Memohon ampun tanpa meninggalkan perbuatan dosa adalah taubat para pendusta. Sebagian yang lain berkata: Jika engkau bermaksiat kepada Allah SWT sedangkan engkau berkeyakinan bahwa Dia melihatmu maka engkau menghina pandangan Allah…
Penyebab keteperdayaan seperti ini adalah tipu daya iblis. Kadang orang-orang teperdaya itu melihat kenikmatan-kenikmatan di dunia lalu menganalogikannya dengan kenikmatan akhirat. Kadang kala mereka melihat adanya penundaan azab kepada mereka, lalu mereka mengatakan, “Mengapa Allah tidak menyiksa kita atas apa yang kita katakan itu?” (QS Al-Mujadilah [58]: 8). Allah pun menjawab, “Cukuplah bagi mereka neraka…
asy-Syeikh al-Imam Ahmad bin Muhammad bin Hajar al-Haitami rhm telah menulis sebuah kitab lengkap yang beliau beri judul az Zawajir ‘an Iqtiham al-Kabair. Beliau dalam kitab menghitung itu jumlah dosa besar kurang lebih sebanyak empat ratus. Namun beliau menganggap beberapa dosa yang sebenarnya tidak sesuai digolongkan menjadi dosa besar. Kadang-kadang beliau juga memberikan beberapa catatan…
Dengan demikian, tipu daya setan bahwa akhirat tidak pasti bisa ditolak dengan keyakinan yang bersumber dari taklid (bukan dari makrifat) maupun keyakinan yang bersumber dari musyahadah dengan mata batin. Jika seorang mukmin meninggalkan perintah-perintah Allah, mengabaikan amal-amal kebajikan, menuruti hawa nafsu, dan bergelimang dengan dosa, ia sama saja dengan orang kafir dalam keteperdayaannya. Akan tetapi,…
Para ulama rhm berbeda pendapat mengenai definisi dosa besar dan jumlahnya. Sebagian dari mereka berkata: Sesungguhnya dosa besar tidak ada ketentuannya diantara dosa-dosa, agar manusia benar-benar menjaga dan mencegah dirinya dari seluruh perbuatan maksiat dan merasa takut jika perbuatan dosa yang ia lakukan adalah termasuk dosa besar. Hal ini sesuai dengan yang telah dikemukakan oleh…
Adapun penyembuhan dengan pembuktian logis berarti menjelaskan kesesatan analogi-analogi tersebut. Dalam analogi pertama terdapat dua premis. Premis pertama menyatakan, “Dunia bersifat kontan, sedangkan akhirat tidak kontan.” Premis ini logis dan benar. Premis kedua menyatakan, “Yang kontan lebih baik daripada yang ditunda” Di sinilah letak pemutarbalikan faktanya. jika yang dibayarkan secara kontan sama jumlah dan ukurannya…