Ibn Abu al-Ward berkata: “Suatu hari aku masuk menjumpai Sarri dalam keadaan menangis dan kendi miliknya pecah”. Aku bertanya kepadanya: “Apa yang terjadi padamu?” Kemudian beliau menjawab: “Kendiku telah pecah. “Lalu aku berkata kepadanya: “Aku akan membelikan gantinya untukmu.
Beliau berkata: “Dari mana engkau akan membelikan gantinya untukku sedangkan aku harus mengetahui terlebih dahulu dari mana uang yang digunakan untuk membeli kendi itu, siapa pembuatnya, dari mana ia mengambil tanahnya, dan apa yang dimakan oleh pembuat kendi itu ketika ia berkerja hingga menyelesaikan pekerjaannya.”
Dzun Nun al-Mishri ditanya mengenai cinta, maka beliau menjawab: “Cinta adalah engkau mencintai apa yang dicintai Allah SWT dan membenci apa yang dibenci Allah SWT. Melakukan seluruh amal kebaikan. menolak segala sesuatu yang dapat menyibukkanmu dari Allah SWT, tidak takut celaan apa pun dijalan Allah SWT disertai dengan sifat lemah lembut kepada orang yang beriman dan sifat keras kepada orang kafir serta mengikuti jejak Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam dalam beragama.”
Beliau juga berkata: “Allah SWT berfirman: ‘Barangsiapa taat kepada Ku niscaya Aku akan melindunginya. Hendaknya ia percaya dan tunduk kepadaku, maka demi kemuliaan dan kebesaranku, jika ia memohon kepadaku kehancuran dunia niscaya akan Aku hancurkan.”
Beliau rhm juga berkata: “Dulu orang yang berilmu, dengan ilmunya bertambah benci kepada dunia dan meninggalkannya. Adapun saat ini dengan ilmunya seseorang bertambah cinta kepada dunia dan mengejarnya. Dulu orang menyedekahkan hartanya atas dasar ilmu, sekarang seseorang mendapatkan harta dengan ilmu. Dulu terlihat bertambahnya batin dan lahir pada para penuntut ilmu, sekarang terlihat rusaknya batin dan lahir pada para penuntut ilmu.”
Sumber : Dakwah Cara Nabi Karya al Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad