al-Junaid bin Muhammad rhm berkata: “Cobaan adalah pelita para ‘arifin, pengingat para murid dan kebinasaan orang yang lalai.”
Ketika al-Junaid ditanya tentang belas kasih. Beliau menjawab: “Memberi manusia yang mereka cari, tidak membebani mereka dengan sesuatu yang berat bagi mereka, dan tidak berbicara dengan mereka tentang sesuatu yang tidak mereka ketahui.”
Beliau rhm berkata: “Jika benar rasa sayang, maka gugurlah syarat syarat adab Beliau juga berkata: “Wahai para pemuda, giatlah sebelum kalian tidak memiliki kemampuan lagi, berusahalah sebelum terlambat. Sesungguhnya aku teringat kesungguhanku dalam berusaha yang telah aku lalui yang menjadikanku merasa jijik dengan keadaanku saat ini yang sia-sia.”
Manshur bin Ali berkata: “Keadaan beliau di saat itu termasuk usaha yang teragung yang pernah dilakukan.”
al-Imam Hasan al-Bashri rhm berkata: “Manusia di dunia ini terbagi menjadi lima golongan: Yang pertama yaitu para ulama, mereka adalah pewaris para nabi. Yang kedua para zahid, mereka adalah orang orang yang memberi petunjuk. Yang ketiga adalah para pejuang. mereka adalah pedang-pedang Allah SWT. Yang keempat para pedagang.
mereka adalah orang-orang kepercayaan Allah SWT. Dan yang kelima para raja, mereka adalah pelindung makhluk.
Jika ulama menjadi rakus dan pengumpul harta, maka siapa yang akan dijadikan panutan? Jika para zahid menjadi orang yang cinta dunia, lalu siapakah yang dimintai petunjuk dan dijadikan tuntunan? Jika para pejuang mencari muka sedangkan pencari muka dianggap tidak mempunyai amalan, lalu siapa yang dapat menghancurkan musuh? Jika seorang pedagang berkhianat, lalu siapa yang bisa dipercayai?
Jika para raja menjadi buas bagaikan serigala, lalu siapa yang akan melindungi dan memlihara kambing? Demi Allah tidak ada yang menghancurkan manusia kecuali para ulama yang menjilat, para zahid yang cinta dunia (penipu), para pejuang yang mencari muka, para pedagang yang berkhianat, dan para raja yang berbuat aniaya.”
Sebagaimana firman Allah SWT:
وسيعلم الذين ظلموا أي منقلب ينقلبون
Artinya: “Dan orang-orang yang dzalim kelak akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali.” (Qs. asy-Syu’ara’ ayat: 227).
Sumber : Dakwah Cara Nabi Karya al Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad