Riya yang Membatalkan Amal Ibadah Bagian 1

Apabila seseorang mengerjakan suatu amal ibadah dengan niat Ikhlas, kemudian setelah amal ibadah itu selesai dilaksanakan muncul perasaan riya yang berupa kegembiraan atas tampaknya amal itu tanpa kesengajaan, maka amal ibadah tersebut tidak menjadi batal. Namun apabila amal ibadah tersebut sengaja ditampakkan dan diceritakan kepada orang lain setelah selesai dikerjakan dengan maksud riya, amal tersebut…

Riya Terselubung

Riya ada yang tampak jelas (jali) dan ada yang terselubung atau samar (khafi). Riya yang tampak jelas mendorong seseorang untuk beramal, sedangkan yang lebih samar membuat seseorang lebih bersemangat dalam beramal. Contohnya, seseorang yang biasa mengerjakan shalat tahajud, akan lebih bersemangat melakukannya ketika ada tamu. Riya yang lebih samar lagi ialah riya yang tidak berpengaruh…

Tingkatan-Tingkatan Riya Bagian 5

3. Tujuan riya Pelaku riya tentu saja mempunyai tujuan. Ia berbuat riya pasti demi mendapatkan harta, kedudukan, atau tujuan-tujuan yang lain. Ditinjau dari sisi tujuannya, riya mempunyai tiga tingkatan. Tingkatan pertama, yang paling besar dosanya, yaitu riya dengan tujuan bisa leluasa berbuat maksiat. Misalnya, seseorang menampakkan ketakwaan dan kezuhudan, memperbanyak amalan sunnah, dan menghindari makanan…

Tingkatan-Tingkatan Riya Bagian 4

Contoh lain, seseorang terbiasa mengeluarkan sedekah berupa uang recehan atau makanan yang berkualitas rendah. Namun, ketika ada yang melihatnya, ia mengeluarkan uang lebih banyak dan makanan yang berkualitas baik, karena khawatir dicela. Contoh lain lagi, seseorang yang sedang berpuasa meninggalkan ghibah (menggunjing) dan kata kotor karena takut dicela, bukan untuk menyempurnakan ibadah puasanya. Ini juga…

Tingkatan-Tingkatan Riya Bagian 3

Orang yang berbuat riya pada tingkatan ini masih meyakini bahwa tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah. Seandainya ia disuruh menyembah atau bersujud kepada selain-Nya, tentu ia tidak mau. Namun, ia meninggalkan ibadah karena malas dan menjadi semangat mengerjakannya bila dilihat orang. Dengan demikian, kedudukan di sisi makhluk lebih berarti baginya daripada kedudukan di sisi…

Tingkatan-Tingkatan Riya Bagian 2

2. Amal yang menjadi sarana riya Yaitu amal taat, yang terbagi menjadi riya dengan pokok-pokok peribadatan dan riya dengan sifat-sifat ibadah. Riya dengan pokok-pokok peribadatan adalah yang paling besar dosanya. Riya model ini dibagi menjadi tiga tingkatan. Tingkatan pertama, riya dengan pokok-pokok keimanan. Inilah riya yang paling berat dan pelakunya dikekalkan di dalam neraka. Contohnya,…

Hakikat Riya Bagian 3

Sebagaimana harta mengandung racun yang mematikan sekaligus penawar yang bermanfaat. kedudukan pun demikian. Banyak harta bisa melenakan, membuat arogan, dan membuat lupa untuk mengingat Allah dan rumah akhirat. Kedudukan pun demikian, bahkan lebih dahsyat. Memiliki banyak harta tidak dilarang, begitu pula memiliki kedudukan di banyak hati manusia. kecuali jika menyebabkan pemiliknya melakukan hal-hal yang dilarang.…

Hakikat Riya Bagian 2

Keempat, riya dengan perbuatan. Misalnya, seseorang memperlama saat berdiri dan bersujud, menundukkan kepala, dan menampakkan ketenangan dalam shalat. Bisa juga dengan mempertunjukkan amal puasanya, jihadnya di medan perang, ibadah hajinya, dan sedekahnya. Bisa juga dengan pura-pura menundukkan mata dan kepala serta bersikap tenang saat bertemu orang, padahal apabila tidak ada orang, ia suka tergopoh-gopoh dalam…