Lisan, Akal, dan Kalbu

Aku pernah juga ditanya tentang ucapan al-lmam al-Ghazali di dalam Kitab Asrar at-Tilawah: “Lisan sebagai pemberi nasehat, akal sebagai penerjemah dan kalbu sebagai penerima pengaruh.” Apa yang dikatakan oleh al-lmam al-Ghazali memang jelas. Tugas lisan adalah mengutarakan rangkaian kalimat yang mengandung arti, sedangkan akal mencernanya, kemudian menyalurkannya ke dalam kalbu, dan kalbulah yang bertindak sebagai…

Perasaan dalam Hati dan Sanksinya

Aku pernah ditanya tentang perkataan al-lmam al-Ghazali tentang masalah perasaan dalam hati dan sangsinya. Sebenarnya masalah ini sudah jelas. Secara global dapat dijelaskan bahwa selama perasaan dalam hati itu masih ragu-ragu, apakah ia baik ataukah buruk? Maka hal itu tidak akan mendatangkan pahala ataupun siksa, sampai timbulnya kemantapan yang pasti. Pada saat itulah orientasi balasan…

Syarat-syarat Mengerjakan Amal-amal Kebajikan

Aku pernah ditanya tentang ucapan al-lmam al-Ghazali: “Untuk mengerjakan amal-amal kebajikan, tidak cukup hanya mengetahui bahwa hal itu adalah amal kebajikan. Tetapi, harus diketahui pula ketentuan waktu pelaksanaannya, tata tertibnya, dan persyaratannya.” Yang dimaksud waktunya adalah waktu yang telah ditentukan untuk mengerjakan amal-amal kebajikan. Misalkan mengerjakan Shalat Subuh pada waktu Subuh, mengerjakan puasa Ramadhan pada…

Kaitan Ilmu Pengetahuan dengan Keadaan dan Kaitan Keadaan dengan Tingkatan

Akupun pernah ditanya tentang ucapan al-lmam al-Ghazali: “Ilmu akan membuahkan keadaan dan keadaan akan membuahkan tingkatan.” Apakah pendapat itu benar? Sebab ada yang berbeda pendapat dengannya. Ketahuilah bahwa pendapat al-lmam al-Ghazali itu merupakan pemikiran yang pokok, meskipun ada yang berbeda pendapat dengannya, namun hal itu tidak dapat mengalahkannya. Keterangan dari pendapat ini dikenal dengan tingkat…

Mengetahui Sesuatu

Aku pernah ditanya tentang ucapan al-lmam al-Ghazali: “Mengetahui sesuatu berbeda dengan pengetahuan mengetahui sesuatu.” Ketahuilah bahwa ucapan tersebut sebenarnya sudah jelas. Namun supaya dapat mudah dimengerti, kami akan mencoba membuat sebuah permisalan. Kamu tahu bahwa hanya Allah swt yang menciptakan dirimu dan segala sesuatu. Itulah yang dimaksud dengan mengetahui sesuatu. Kemudian engkau mengetahui segala ciptaan…

Mendengar Bait-bait Puisi

Aku ditanya tentang seorang ketika mendengar bait-bait puisi, maka rohaninya tergetar, sehingga ia merasa letih karenanya, maka sebaiknya ia menghadiri majelis yang diperdengarkan bait-bait puisi di dalamnya ataukah tidak? Ketahuilah, bahwa mendengar bait-bait puisi cukup berbahaya, sehingga al-Qutub ar-Rabbani al-Habib Abdullah ibnu Abubakar al-Aydrus berkata: “Adakalanya Allah menuberikan petunjuk kepada seorang karena ia mendengar bait-bait…

Membaca Surat-surat yang Bermanfaat

Jika seorang terus menerus membaca sebagian surat dari al-Qur’an dan membaca berbagai macam dzikir serta do’a yang dijanjikan akan mendatangkan manfaat baginya yang cukup besar. Namun jika kalian tidak melihat tanda-tandanya (maksudnya tanda-tanda akan datangnya manfaat dari pembacaan do’a tersebut. Karena bisa jadi permohonan kita akan ditangguhkan ataupun ditunda. Karena hanya Allah swt lah yang…

Keutamaan Membaca Surat al-Waqi’ah

Aku pernah ditanya tentang keutamaan membaca surat al-Waqi’ah. Ketahuilah bahwa ada sebuah riwayat yang menyatakan bahwa membaca surat al-Waqi’ah pada setiap malam dapat menjadi pengaman bagi pelakunya dari minta-minta kepada manusia, sehingga dapat menjadikannya hina di dunia dan ternoda kehormatannya. Ibnu Mas’ud pernah ditanya ketika saat kematiannya hampir tiba: “Mengapa engkau tinggalkan putera-puteramu dalam keadaan…

Berbuat Kebajikan Kepada Ahli Yaqin

Penulis Kitab al-Quut al-Quluub berkata: “Jika engkau secara kebetulan dapat berbuat kebajikan kepada seorang dari ahli yaqin, maka berbuatlah kebajikan untuknya, meskipun ada kemungkinan ia tidak akan berterima kasih kepadamu dan tidak pula ia akan berdo’a untukmu. Sebab, ia tidak dapat melihatmu, namun keyakinannya lebih bermanfaat bagimu dan lebih berat timbangannya pada timbangan kebajikanmu daripada…

Menghilangkan Semua Sebab Setelah Mengenal Pencipta Sebab bagian 2

Seorang yang telah mencapai tingkatan baqa’ atau keabadian dan ia tidak akan mencapai tingkatan ini kecuali jika ia telah larut di dalam lautan Ilahi. Ia melihat segala sesuatu dengan pandangan Allah swt, semuanya diberikan haknya masing-masing serta ditempatkan di tempatnya masing-masing, dan ia memenuhi segala haknya masing-masing dengan sempurna. Baik itu hak Allah swt maupun…