Jika seorang terus menerus membaca sebagian surat dari al-Qur’an dan membaca berbagai macam dzikir serta do’a yang dijanjikan akan mendatangkan manfaat baginya yang cukup besar. Namun jika kalian tidak melihat tanda-tandanya (maksudnya tanda-tanda akan datangnya manfaat dari pembacaan do’a tersebut. Karena bisa jadi permohonan kita akan ditangguhkan ataupun ditunda. Karena hanya Allah swt lah yang lebih mengetahui tentang hamba-hamba-Nya), maka janganlah kalian meragukan janji Allah swt sedikitpun.
Sebaiknya ia mengoreksi dirinya terlebih dahulu, apakah hatinya bisa dikonsentrasikan kepada Allah swt ketika ia sedang membacanya ataukah tidak. Sebab, banyak orang yang membacanya, namun hatinya melayang kemana-mana, sehingga manfaat bacaannya tidak nampak sama sekali.
Syarat utama untuk datangnya sebuah manfaat dari bacaan suatu surat dalam al-Qur’an ataupun dzikir maupun do’a adalah, konsentrasinya hati si pembaca kepada Allah swt. Dan tak kalah pentingnya adalah dengan ia meyakini dengan kuat bahwa apa-apa yang telah dibacanya akan dikabulkan oleh Allah swt. Serta hendaknya ia berbaik sangka terhadap Allah swt sambil mengkonsentrasikan hatinya hanya kepada Allah swt.
Ternyata, berbagai aspek tersebut jarang sekali dapat terangkum dalam diri manusia yang sedang membaca ayat al-Qur’an ataupun saat membaca dzikir untuk mendapatkan sesuatu. Justru mereka beranggapan bahwa Allah swt tidak mengabulkan hajatnya.
Ketahuilah, bahwa manusia yang semacam ini. menunjukkan bahwa semangatnya sangat rendah, aktivitasnya juga lemah dan tidak mempunyai kemauan yang baik. Orang yang sedemikian ini tidaklah pantas untuk mencela, selain kepada dirinya sendiri. Dan Allah swt sama sekali tidak berbuat dzalim kepada hamba-Nya.
Sumber: Inilah Jawabku Karya Al Allamah AlHabib Abdullah bin Alawi AlHaddad