Kelima, biaya ibadah haji adalah infak fisabilillah
Buraidah menuturkan, bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam telah menyatakan:
النفقة في الحجّ كالنفقة في سبيل الله , الدرهم بسبعمائة ضعف
“Biaya ibadah haji sama dengan infak fisabilillah Satu dirham diganti dengan tujuh ratus kali lipat.”
(Diketengahkan oleh Ibnu Abi Syaiban dan Imam Ahmad).
Keenam, setiap dirham dari biaya ibadah haji setara nilainya dengan empat puluh juta dirham untuk biaya lainnya.
Ummul Mukminin Siti ‘A’isyah r.a. menuturkan, bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam menyatakan:
فإذا خرج الحاجّ من بيته كان في حرز الله فإن مات قبل أن يقضي نسكه وقع أجره علي الله وإن بقي حتّي قضي نسكه غفر له ما تقدّم من ذنبه وما تأخّر , وإنفاق الدّرهم الواحد في ذلك الوجه يعدل أربعين الف الف فيما سواه
“Orang yang hendak menunaikan ibadah haji bila sudah keluar dari rumahnya ia berada di dalam kawalan (penjagaan) Allah. Bila meninggal dunia sebelum ibadahnya terlaksana, imbalan pahalanya ada pada Allah. Bila ia masih hidup hingga usai melaksanakan ibadahnya ia diampuni dosa-dosanya yang lama dan baru. Satu dirham yang dikeluarkan sebagai infak (biaya) keperluan ibadah haji disetarakan nilainya dengan empat puluh juta dirham untuk infak lainnya.” (Disebut dalam Al-Kubra).
Sumber : Terjemah Syaraf al-Ummah al-Muhammadiyyah Karya Sayid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hassani