Allah SWT menggembirakan hati orang beriman yang terkena cobaan, atas ketenangan hatinya. Allah SWT menghiburnya serta memantapkan kesabaran dan ketabahannya. Mengenai itu anas r.a. menuturkan, bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam telah berkata:
اذا احب الله عبدا او اراد ان يصفيه صب عليه البلاء و ثجه عليه ثجا.فاذا دعاالعبد قال:يا رباه,قال الله :لبيك يا عبدي لاتسألني شيأ الا اعطيتك اما ان اعجله لك واما ان ادخره لك
“Apabila Allah menyukai seorang hamba-Nya atau hendak menyucikannya (membersihkan dari dosa), kepadanya Allah menumpahkan berbagai cobaan. Kemuliaan apabila ia berdoa, Ya, Tuhan!’ Allah menjawab, ‘Labbaika, hai hamba-Ku, jika engkau minta sesuatu kepadaku, niscaya engkau Kuberi, dapat Kuberikan segera (di dunia) atau dapat pula Kutangguhkan (di akhirat kelak).” (Diriwayatkan oleh Ibnu ‘Abid-Dunya).
Abu Hurairah r.a. menuturkan, bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam menyatakan:
من يرد الله خيرا يصب منه
“Bila Allah menghendaki kebaikan pada seseorang, padanya dikenakan musibah.” (Diriwayatkan oleh Malik dan Bukhari).
Yang dimaksud “musibah” adalah bala atau cobaan hidup.
Allah SWT memberi kabar gembira kepada orangyang sabar menghadapi cobaan hidup, ia akan dikaruniai kedudukan di dalam surga, yaitu kedudukan yang hanya dapat dicapai melalui cobaan. Mengenai itu Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam menyatakan:
ان العبد ان سبقت له من الله منزلة فلم يبلغهابعمل ابتلاه الله في جسده او ماله او في ولده ثم صبر على ذلك حتى يبلغه المنزلة التي سبقت له من الله عزوجل
“Jika Allah telah menghendaki seorang hamba beroleh kedudukan (manzilah) dan hamba itu tidak dapat mencapainya dengan amal perbuatan, maka Allah mengenakan cobaan padanya; pada jasmaninya, harta bendanya, atau anaknya. Jika sabar menghadapi cobaan itu maka akan sampailah ia kepada manzilah yang telah dikehendaki Allah baginya.” (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Abu Dawud, Abu Ya’la, dan Thabrani di dalam Al-Kabir dan Al-Ausath).
Sumber : Terjemah Syaraf al-Ummah al-Muhammadiyyah Karya Sayid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hassani