Buraidah r.a. menuturkan, bahwasanya Rasulullah saw. telah berkata:
لن يبتلى عبد بشيء اشد عليه من الشرك بالله . ولن يبتلى عبد بشيء بعد الشرك بالله اشد عليه من ذهاب بصره. ولن يبتلى – عبد پذهاب بصره فصبر الأغفر الله له
“Seorang hamba Allah tidak akan terkena cobaan apa pun yang lebih berat daripada mempersekutukan Allah (syirk billah). Selain mempersekutukan Allah tidak ada cobaan yang lebih berat daripada kehilangan penglihatan. Seorang hamba Allah yang terkena cobaan hilang penglihatannya, lalu ia tetap bersabar, niscaya Allah memberi ampunan kepadanya.” (Diriwayatkan oleh Al-Bazzar).
Kepada penderita sakit Allah SWT telah memberi banyak kabar gembira, antara lain: Jika ia selalu mengucapkan:
لا اله الا انت سبحانك إني كنت من الظالمين . ودعابها في مرضه اربعين مرة فمات في مرضه ذلك اعلى اجر شهيد وان برا بـرا وقد غفر له جميع ذنوبه
‘Tiada tuhan selain Allah dan Allah Mahabesar. Tiada tuhan selain Allah Mahaesa, tiada tuhan selain Allah dan tiada sekutu apa pun bagi-Nya. Tiada tuhan selain Allah, kerajaan dan puji syukur adalah milik-Nya. Tiada tuhan selain Allah dan tiada daya serta kekuatan kecuali seizin Allah—kemudian ia meninggal dunia pada hari itu, atau pada malam hari itu, atau dalam bulan itu; ia terampuni dosanya.” (Diriwayatkan oleh An-Nasa’i, dari Abu Hurairah, dari Nabi Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam).
“Tiada tuhan selain Engkau, sungguhlah aku ini termasuk orang-orang yang zalim” dan berdoa dengan mengucapkan kalimat-kalimat tersebut sebanyak empat puluh kali, kemudian nia meninggal dunia karena sakitnya itu, ia diberi ganjaran pahalanya seorang yang mati syahid. Jika ia sembuh bersihlah ia dari dosa, karena semua dosanya telah diampuni. (Diriwayatkan oleh Al-Hakim, dari Sa’ad bin Malik dan Malik dari Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam).
Sumber : Terjemah Syaraf al-Ummah al-Muhammadiyyah Karya Sayid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hassani