Orang bersyukur (menyatakan terima kasih) dan memuji kebaikan orang yang berbuat kebajikan kepadanya, ia tentu orang yang bersyukur kepada Allah SWT. Mengenai itu Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam telah menegaskan:
ان اشكر الناس لله تبارك وتعالى اشكرهم للناس
“Orang yang paling bersyukur kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala adalah orang yang paling berterima kasih kepada sesama manusia.”
Ada juga hadits yang menyebut:
لا يشكر الله من لا يشكر الناس
“Orang yang tidak berterima kasih kepada sesama manusia, ia tak kenal bersyukur kepada Allah.” (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Thabrani).
Orang yang demikian itu adalah orang jahid (ingkar), yaitu orang yang mengingkari kebajikan orang lain. Orang seperti itu tidak mengenal budi baik orang yang berbuat makruf (kebajikan). Sudah tentu ia adalah orang yang mengingkari nikmat Allah SWT.
Nu’man bin Basyir r.a. menuturkan, bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam telah menyatakan:
من لم يشكر القليل لم يشكر الكثير ومن لم يشكر الناس لم يشكر الله . والتحدث بنعمة الله شكر وتركها كفر والجماعة رحمة والفرقة عذاب
“Orang yang tidak mensyukuri yang sedikit ia tidak akan mensyukuri yang banyak. Orang yang tidak kenal terima kasih kepada sesama manusia, ia tidak mengenal syukur kepada Allah. Berbicara tentang nikmat Allah sama dengan bersyukur, dan meninggalkan pembicaraan nikmat Allah adalah kufur. Berjamaah adalah rahmat dan bercerai-berai adalah azab.” (Diriwayatkan oleh ‘Abdullah bin Ahmad dan oleh Ibnu ‘Abid-Dunya).
Berdoa cukup untuk membuktikan puji syukur. Mengenai itu Anas bin Malik r.a. menuturkan, bahwa pernah beberapa orang dari kaum Muhajirin bertanya, “Ya Rasulullah, ada orang-orang Anshar memborong semua pahala kebajikan. Kami tidak melihat ada orang-orang yang dengan baik menginfakkan hartanya untuk orang banyak, tetapi tidak baik dalam memberi pertolongan kepada orang yang sedikit. Mereka memang sudah mencukupi kami dengan bahan makanan! beliau Shalallahu alaihi wa aalihi wasalam bertanya kepada mereka; “Bukankah kalian berterimakasih dan berdoa untuk mereka?” Kaum Muhajirin menjawab; “Benar” Rasulullah lalu berkata: ” Begitu dan memang harus begitu”. Diriwayatkan oleh Abu Daud dan An-Nas’i)
Sumber : Terjemah Syaraf al-Ummah al-Muhammadiyyah Karya Sayid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hassani