Di antara kebaikan sifat umat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam dan kekhususan-kekhususannya ialah bahwa Allah SWT berkenan mengaruniakan ganjaran pahala yang besar dan kebajikan yang banyak kepada orang Muslim yang mencintai saudaranya sesama Muslim, demi karena Allah semata-mata. Tidak bertujuan dan tidak bermaksud selain itu. Jika hal itu terbukti dalam kenyataan, itu berarti orang yang bersikap demikian sudah bertambah kuat keimanan dan keyakinannya, hingga seolah-olah ia sudah dapat menyaksikan dengan mata kepala sendiri hakikat iman dan merasakan adanya sinar memancar di dalam hatinya. Ia dapat mengetahui soal-soal khusus yang tidak dapat diketahui oleh siapa pun kecuali oleh orang yang telah membuktikannya sendiri. Itulah makna ucapan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam yang menyatakan:
ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ وَجَدَ بِهِنَّ حَلاَوَةَ الْإِيْمَانِ : مَنْ كِانَ اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَ مَنْ أَحَبَّ عَبْدًا لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ وَمَنْ يَكْرَهُ أَنْ يَعُوْدَ فِي الْكُفْرِ بَعْدَ أَنْقَذَهُ اللهُ مِنْهُ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ.
“Jika tiga hal ada pada seseorang, dengan tiga hal itu ia dapat merasakan betapa manisnya (lezatnya) iman. (1) Orang yang lebih mencintai Allah dan Rasul-Nya daripada kecintaannya kepada selain yang dua itu; (2) Orang yang mencintai seorang budak dan kecintaannya kepada budak itu semata-mata demi karena Allah; (3) Orang yang tidak mau kembali menjadi kafir setelah ia diselamatkan Allah dari kekafirannya. Dalam hal itu ia sama dengan orang yang tidak mau dicampakkan ke dalam api (neraka).”
Orang beriman yang mencintai saudaranya seiman demi karena Allah SWT, di akhirat kelak akan diseru (dipanggil) olehAl-Maula Jalla Sya’nuhu (yakni Allah) di tengah hamba-hamba-Nya sebagai para saksi:
أَيْنَ الْمُتَحَابُّوْنَ بِجَلاَلِي يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلِّي
“Manakah orang-orang yang saling mencinta demi kemuliaan-Ku, pada hari tiada naungan (dziil) selain naungan-Ku?” (Diriwayatkan oleh Al-Bazzar dengan isnad hasan (baik).
Cinta demi karena Allah SWT, di akhirat kelak akan menempatkan orang yang terkait di bawah naungan ‘Arsy Tuhan, pada hari tiada naungan selain naungan Allah SWT. Mengenai itu sebuah hadits menuturkan:
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ قَالَ : وَمِنْهُمْ رَجُلاَنِ تَحَابَّا فِي اللهِ إِجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ.
“Tujuh (golongan manusia) akan beroleh naungan Allah pada hari tiada naungan selain naungan-Nya. Di antara mereka terdapat dua orang yang saling mencintai demi karena Allah, berkumpul karena Allah, dan berpisah karena Allah.”
Sumber : Terjemah Syaraf al-Ummah al-Muhammadiyyah Karya Sayid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hassani