Demikian mulianya umat Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam sehingga Allah SWT menetapkan karunia pahala dan fadhilah bagi orang yang menepati janji dan orang yang jujur, lurus dan dapat dipercaya (amanah). Orang yang demikian itu terjamin akan masuk surga. Sebuah hadis yang dituturkan oleh ‘Ubadah bin Shamit r.a. menyebutkan, bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam menyatakan:
اضمنوا لي اضمن لكم الجنة اصدقوا اذا حدثتم واوفوا اذا وعدتم وادوا اذا ائتمنتم
“Berilah jaminan kepadaku, kalian niscaya kujamin beroleh surga. Bila berbicara bicaralah yang benar, tepatilah bila kalian berjanji, dan tunaikanlah amanat yang dipercayakan orang kepada kalian.” (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Ibnu Hibban, Al-Hakim, dan Al-Baihaqi).
Sebagai bukti tentang betapa mulianya sifat amanah serta keutamaannya dan sifat menepati janji ialah adanya peringatan keras oleh Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam mengenai perbuatan khianat dan cederajanji. Beliau Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam menegaskan:
لا ايمان لمن لا امانة له
“Tiada iman pada orang yang tidak beramanah.”
Hadits tersebut diriwayatkan oleh Thabrani, berasal dari Ibnu ‘Umar r.a. Yang dimaksud “tidak beramanah” adalah orang yang tidak jujur, tidak dapat dipercaya karena suka berkhianat. Di dalam sebuah hadis panjang berasal dari ‘Ali (bin Abi Thalib) r.a. dinyatakan:
لا دين لمن لا امنة له وصلاة له ولا زكاة له
“Tiada agama pada orang yang tidak beramanah, tidak salat, dan tidak menunaikan zakat.” (Diriwayatkan oleh Al-Bazzar).
Selain itu Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam juga telah menyatakan:
اية المنافق ثلاثُ اذا حدّث كذب واذا وعداخلف واداائْتمن خان
“Tandanya orang munafik adalah tiga: Jika berbicara ia berdusta, jika berjanji ia cedera, danjika dipercaya ia berkhianat.” (Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim).
Sumber : Terjemah Syaraf al-Ummah al-Muhammadiyyah Karya Sayid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hassani