Pada suatu hari seseorang datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam. Ia bertanya, “Ya Rasulullah, apakah yang (perlu) kuucapkan pada saat aku mohon kepada Tuhanku?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam menjawab, “Ucapkanlah:
قُلِ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَعَافِنِي وَارْزُقْنِي فَإِنَّ هَؤُلآءِ تَجْمَعُ لَكَ دُنْيَاكَ وَ آخِرَتَكَ
‘Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, selamatkanlah aku dan limpahkan rezeki kepadaku.’ Sambil menjejerkan empat jari tangan selain ibu jari, beliau melanjutkan, ‘Mereka inilah (empat-empatnya inilah) yang akan mengumpulkan bagimu (urusan) dunia dan akhiratmu.'” (Diriwayatkan oleh Muslim).
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam berpesan kepada pamandanya, Al-‘Abbas, “Hai Abbas, paman Nabi, banyak-banyaklah berdoa mohon keselamatan (al-‘afiyah).” (Diriwayatkan oleh Ibnu ‘Abid-Dunya dan Al-Hakim).
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam memberitahu umatnya, bahwa doa yang memohon keselamatan (al-‘afiyah) adalah termasuk doa yang paling disukai Allah. Mengenai itu beliau Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam berkata:
مَا سَأَلَ اللهَ شَيْئًا أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنَ الْعَافِيَةِ
“Tidak ada permohonan apa pun kepada Allah yang lebih disukai-Nya daripada keselamatan.” (Diriwayatkan oleh Turmudzi, Ibnu ‘Abid-Dunya dan Al-Hakim).
Dalam rangka upaya menjaga keselamatan dan kesehatan serta pelestariannya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam menyuruh orang yang menyaksikan orang lain sedang terkena cobaan, supaya ia berpuji syukur kepada Allah atas karunia nikmat-Nya yang berupa kesehatan. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam memberi tahu, bahwa dengan puji syukurnya itu ia akan terjaga keselamatannya dari cobaan seperti itu. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam berkata:
من رأى صاحب بلاء فقال : الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي عَافَانِي مِمَّا ابْتَلاَكَ بِهِ وَفَضَّلَنِي عَلَى كَثِيْرٍ مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيْلًا لَمْ يُصِبْهُ ذلِكَ الْبَلَاءَ
“Siapa yang menyaksikan orang terkena cobaan (bala) lalu berucap, ‘Puji syukur bagi Allah yang menyelamatkan diriku dari cobaan yang sedang menimpa Anda, dan memberiku kelebihan (nasib lebih baik) daripada kebanyakan hamba Allah ciptaan-Nya’; ia tidak akan terkena cobaan seperti itu.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Turmudzi, Al-Bazzar, dan Thabrani).