Barangsiapa mengucapkan sepuluh kalimat (di bawah ini) setiap usai shalat Subuh, kepadanya Allah SWT berkenan memberikan lima imbalan kebajikan di dunia dan lima imbalan kebajikan di akhirat. (Sepuluh kalimat tersebut adalah):
حَسْبِيَ اللهُ لِديْني حَسْبِيَ اللهُ لِمَا أَهَمَّنِي حَسْبِيَ اللهُ لِمَنْ بَغَى عَلَيَّ حَسْبِيَ اللهُ لِمَنْ حَسَدَنِي حَسْبِيَ اللهُ لِمَنْ كَادَنِي بِسُوْءٍ حَسْبِيَ اللهُ عِنْدَ الْمَوْتِ حَسْبِيَ اللهُ عِنْدَ الْمَسْأَلَةِ فِى الْقَبْرِ حَسْبِيَ اللهُ عِنْدَ الْمِيْزَانِ حَسْبِيَ اللهُ عِنْدَ الصِّرَاطِ حَسْبِيَ اللهُ لآ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيْبُ
“Cukuplah bagiku pertolongan Allah atas utangku, cukuplah bagiku pertolongan Allah atas sesuatu yang membuatku sedih, cukuplah bagiku pertolongan Allah dalam menghadapi orang yang berbuat jahat terhadap diriku, cukuplah bagiku pertolongan Allah terhadap orang yang dengki kepadaku, cukuplah bagiku pertolongan Allah dalam menghadapi orang yang berniat jahat terhadap diriku, cukuplah bagiku pertolongan Allah pada saat kematianku, cukuplah bagiku pertolongan Allah pada saat menghadapi pertanyaan di dalam kubur, cukuplah bagiku pertolongan Allah pada saat menghadapi timbangan (amal baik dan amal buruk, di akhirat), cukuplah bagiku pertolongan Allah waktu berjalan di atas shirath, dan cukuplah bagiku pertolongan Allah, tiada tuhan selain Allah, kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya pula aku kembali.” (Diketengahkan oleh Turmudzi di dalam Nawadirul-Ushul).
Abu Hurairah r.a. menuturkan sebagai berikut. (Pada suatu hari) Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam keluar memimpin kami menghadapi musuh. Tiba-tiba beliau Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam memerintahkan, “Ambillah perisai kalian!” Kami bertanya, “Ya Rasulullah, apakah ada musuh yang datang?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam menjawab, “Ambillah perisai kalian terhadap neraka, ucapkanlah:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّهِ وَلآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ
‘Mahasuci Allah, puji syukur bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah Mahabesar, tiada daya dan tiada kekuatan kecuali seizin Allah’;
(kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam berkata melanjutkan): Kalimat-kalimat tersebut pada Hari Kiamat akan datang mendahului (kita), memberi pertolongan (kepada kita), dan menghindarkan (kita) dari azab neraka. Kalimat-kalimat itu adalah amalan-amalan yang kekal dan shaleh (al-baqiyatush-shalihat).” (Diriwayatkan oleh Thabrani).
Ucapan atau doa yang berbunyi:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ خَلَّاقٌ عَظِيْمٌ إِنَّكَ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ إِنَّكَ غَفُوْرٌ رَحِيْمٌ إِنَّكَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَطِيْمِ. اللَّهُمَّ إِنَّكَ أَنْتَ الْبَرُّ الْجَوَادُ الْكَرِيْمُ إِغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَعَافِنِي وَارْزُقْنِي وَاسْتُرْنِي وَاجْبُرْنِي وَارْفَعْنِي وَلاَ تُضِلَّنِي وَأَدْخِلْنِي الْجَنَّةَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
“Ya Allah, sungguhlah Engkau Maha Pencipta lagi Mahaagung, Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui, Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang dan Engkau Penguasa ‘Arsy yang agung. Ya Allah, sungguhlah Engkau Mahabenar, Maha Penyantun lagi Maha Pemurah, ampunilah aku dan selamatkanlah aku, limpahkanlah rezeki kepadaku, tutupilah aib (cacat kekurangan)-ku, karuniailah aku ganjaran pahala, tingkatkanlah derajatku (martabatku), janganlah aku Engkau sesatkan dan masukkanlah ke dalam surga dengan rahmat-Mu, wahai Maha Pengasih dan Penyayang (Arhamar-rahimin)”
Doa tersebut menghimpun semua kebajikan dunia dan akhirat. Demikianlah dituturkan dalam sebuah hadits.
Sumber : Terjemah Syaraf al-Ummah al-Muhammadiyyah Karya Sayid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hassani