Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam menyatakan: Jika ada seorang di antara kalian yang takut kepada sultan (penguasa) maka ucapkanlah (doa):
إذا تخوف أحدكم السلطان فليقل : أللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ كُنْ لِي جَارًا مِنْ شِرِّ فُلاَنِ بْنِ فُلاَنٍ وَ شَرِّ الْجِنِّ والْإِنْسِ وَ أَتْبَاعِهِمْ أنْ يَفْرُطَ عَلَيَّ أَحَدٌ مِنْهُمْ أوْ أَنْ يَطْغَى عَزَّ جَارُكَ وَ جَلَّ ثَنَاؤُكَ وَ لآ إِلَهَ غَيْرُكَ
“Ya Allah Penguasa tujuh (lapis) langit, Penguasa Arsy Mahaagung, jadilah Engkau Pelindungku dari kejahatan si Fulan bin Fulan (sebutkan namanya), dari kejahatan jin dan kejahatan manusia serta para pengikut mereka, agar tidak seorang pun dari mereka yang berbuat kejahatan terhadap diriku atau berbuat melampaui batas. Mahakuat perlindungan-Mu dan Mahatinggi keterpujian-Mu serta tiada tuhan selain Engkau.” (Diketengahkan oleh Thabrani).
“Barangsiapa yang membaca ayat-ayat terakhir Surah Al-Hasyr, di waktu siang atau malam, kemudian pada hari itu meninggal dunia ia berhak masuk surga.” (Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi).
Sebuah riwayat menuturkan, bahwa pada suatu hari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam masuk ke dalam masjid, tiba-tiba beliau melihat seorang dari kaum Anshar bernama Abu Umamah. Kepadanya beliau bertanya, “Hai Abu Umamah, mengapa engkau duduk di dalam masjid tidak di waktu salat?” Ia menjawab, “Aku sangat sedih karena menanggung banyak utang, ya Rasulullah.” Beliau berkata, “Maukah engkau kuberitahu beberapa kalimat yang jika engkau ucapkan niscaya Allah akan menghilangkan kesedihanmu dan (membuatmu dapat) melunasi utang-utangmu?” Ia menyahut, “Baiklah, ya Rasulullah!” Beliau berkata, “Ucapkanlah di waktu pagi dan sore:
أللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَ الْحُزْنِ وَ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَ الْبُخْلِ وَ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَ قَهْرِ الرِّجَالِ
‘Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesusahan dan kesedihan, aku berlindung kepada-Mu dari ketidakmampuan dan kemalasan dan berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut dan kikir, serta berlindung kepada-Mu dari cengkeraman utang dan kekerasan orang.’” (Diketengahkan oleh Abu Dawud).
Sumber : Terjemah Syaraf al-Ummah al-Muhammadiyyah Karya Sayid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hassani