Sebuah kisah menuturkan, ada seorang lelaki datang menghadap Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam Setelah mengucapkan salam dan duduk ia berkata, “Puji syukur sebanyak-banyaknya saya panjatkan ke hadirat Allah, puji syukur yang baik dan diberkahi Allah, sebagaimana Tuhan kami ingin disyukuri sebagaimana mestinya.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam menyahut, “Apa yang engkau ucapkan tadi?” Orang itu lalu mengulang kembali apa yang telah diucapkan. Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam berkata, “Demi Allah Yang nyawaku berada di tangan-Nya, sepuluh malaikat semuanya ingin segera mencatat ucapan itu, namun mereka tidak tahu bagaimana mencatatnya, mengingat pahala yang didatangkannya amat banyak. Pada akhirnya mereka teruskan kepada Allah Yang Mahamulia. Kepada mereka Allah bersabda, “Catatlah sebagaimana yang diucapkan oleh hamba-Ku itu. Imbalan pahalanya ada pada-Ku.” (Diketengahkan oleh Imam Ahmad).
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam berkata kepada seorang sahabat:
اذا شجاك شيطان اوسلطان فقل : يا من يكفى عن كلّ احد ولا يكفى عنه احد يااحد من لا احد له يا سند من لا سند له. انقطع الرّجاء إلا منك نجّنى ممّا انا فيه واعنّى على ما انا عليه ممّا قد نزل بى بجاه وجهك الكريم وبحقّ سيّدنا محمّد صلّى الله عليه وسلّم. امين امين
“Jika engkau dibuat susah oleh setan atau oleh sultan (penguasa) ucapkanlah (doa): Ya Allah Yang tidak butuh kepada siapa pun yang tidak butuh kepada-Nya. Ya Allah Maha Esa yang tiada siapa pun menyertai-Nya. Ya Allah tempat bersandar hamba-hamba-Nya, yang tidak membutuhkan sandaran apa pun. Putuslah harapan kecuali yang tercurah kepada-Mu. Selamatkanlah aku dari keadaan di mana aku berada di dalamnya dan tolonglah aku dari sesuatu (musibah) berat yang sedang menimpaku, demi keagungan dan kemuliaan wajah-Mu, dan demi kebenaran Sayyidina Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam Aamiin … aamiin.”
Barangsiapa yang mengucapkan:
الحد لله الّذي تواضع كلّ شيء لعظمته. والحمدلله الّذي ذلّ كلّ لعزّته والحمدلله الّذي حضع كلّ شيء لملكه والحمدلله الّذي إستسلم كلّ شيء لقدرته
“Puji syukur bagi Allah yang segala sesuatu merendah di depan keagungan-Nya; puji syukur bagi Allah yang segala sesuatu hina karena kemuliaan-Nya; puji syukur bagi Allah yang segala sesuatu tunduk kepada kerajaan-Nya; dan puji syukur bagi Allah yang segala sesuatu menyerah kepada kekuasaan-Nya (takdir-Nya)”,
Kemudian orang yang mengucapkannya itu mohon sesuatu yang ada pada Allah SWT (yang dimaksud adalah mohon rahmat-Nya), maka Allah SWT akan menyuratkan seribu kebajikan baginya, meninggikan derajatnya hingga seribu derajat (martabat) dan memerintahkan tujuh puluh ribu malaikat mengitarinya seraya berdoa memohonkan ampunan Allah SWT baginya hingga Hari Kiamat. (Diketengahkan oleh Thabrani).
Dalam sebuah hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam mengatakan: Pada waktu Adam diturunkan ke bumi ia tiba di Ka’bah (di tempat Ka’bah sekarang terletak), kemudian shalat dua rakaat. Lalu kepadanya Allah mengilhamkan suatu doa (seperti berikut).
اللّهمّ إنّك تعلم سريرتى وعلا نينى فاقبل معذرتى وتعلم حاجتى فأعطنى سؤلى وتعلم ما فى نفسى فاغفرلى ذنبى. اللّهمّ إنّى اسألك ايمانا يبشّر قلبى ويقينا صادقا حتّى اعلم انّه لا يصيبنى إلّا ما كتبت لى ورضّنى بما قسمت لى. فاوحىَ اللهُ اليه: يا ادم قد قبلت توبتك وغفرت لك ذنبك ولم يدعنى احد بهذا الدّعاء الّا غفرت له ذنبه وكفّيته المهمّ من امره وزجرت عنه الشّيطان واتّجرت من وراء كلّ تاجر واقبلت اليه الدّنيا راغمة وإن لم يردها
“Ya Allah, Engkau Maha Mengetahui apa yang ada di dalam dan di luar hatiku. Karena itu terimalah ma’dzirah-ku (maafkanlah kesalahanku). Engkau mengetahui kebutuhanku, maka berilah yang ku minta. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku, karena itu ampunilah dosa kesalahanku. Ya Allah, aku mohon kepada-Mu iman yang menguasai hatiku dan keyakinan yang benar-benar agar aku menyadari, bahwa tidak ada musibah apa pun yang menimpa diriku kecuali yang telah Engkau suratkan atas diriku, dan jadikanlah aku ridha menerima apa yang Engkau bagikan kepadaku (yang menjadi bagianku).” Kemudian Allah mewahyukan kepada Adam, “Hai Adam, tobatmu telah Kuterima dan dosa kesalahanmu pun telah Kuampuni. Dan siapa pun yang berdoa kepadaku dengan doa permohonan seperti itu niscaya ia Kuampuni dosa kesalahannya, Kucukupkan baginya urusan yang penting, Kuusir setan darinya, Kuberikan kepadanya keberuntungan dan keuntungan sehingga keduniaan datang berlimpah ruah kepadanya, kendati ia sendiri tidak menginginkannya.” (Diketengahkan oleh Thabrani).
Sumber : Terjemah Syaraf al-Ummah al-Muhammadiyyah Karya Sayid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hassani