Barangsiapa membaca Surah At-Taubah dari ayat 51 hingga ayat 59 (Qul lan yushibana… dst. hingga kalimat inna ilallahi raghibun), atau yang membawanya yang hafal ayat-ayat tersebut, maka betapa besar bencana yang akan menimpanya—sebesar gunung Uhud misalnya— dengan berkah ayat-ayat itu Allah akan menyelamatkannya. (Dikutip oleh Asy-Syarji di dalam Fawa’id-nya).
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam menyatakan, “Subhanallahi wa bihamdihi SubhanalIahil ‘Adzim, astaghfirullah wa atubu ilaihi adalah kalimat-kalimat yang jika diucapkan orang (terus-menerus), (kalimat-kalimat) itu akan dicatat sebagaimana yang diucapkan, kemudian digantungkan pada Arsy. Dosa yang dilakukan oleh pengucapnya tidak akan menghapuskan catatan itu hingga saat ia bertemu dengan Allah pada Hari Kiamat. Catatan tersebut dalam keadaan makhtumah (dibubuhi cap, yakni tetap tidak berubah).” (Diketengahkan oleh Al-Bazzar).
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam menyatakan: Tiada halangan bagi seseorang dari kalian jika sedang menghadapi urusan penghidupan yang sukar, bila keluar dari rumahnya hendaknya mengucapkan:
بسم اللّه على نفسى ومالى ودينى. اللّهمّ رضّنى بقضائك وبارك لى فيما قدّرت لى حتّى لا أحبّ تعجيل ما أحّرت ولا تأخير ما عجّلت
“Bismillahi atas diriku, harta bendaku, dan agamaku. Ya Allah, buatlah aku ridha menerima qadha-Mu (takdir-Mu), limpahkanlah berkah kepadaku mengenai apa yang telah Engkau takdirkan bagiku agar aku tidak menginginkan percepatan apa yang Engkau perlambat dan tidak pula menginginkan kelambatan apa yang Engkau percepat.” (Diriwayatkan oleh Ibnus-Sani).
“Barangsiapa yang senantiasa membaca Surah At-Taubah ayat 128 hingga ayat 129 (laqad ja-akum Rasulul… dst. hingga kalimat Wa huwa Rabbul-Arsyil-‘adzim), ia tidak akan mati karena tertimpa bangunan roboh, tidak karena tenggelam, tidak karena kebakaran, dan tidak karena pukulan besi (pedang dan lain sebagainya).” (Diketengahkan oleh Al-‘Iraqiy).
“Barangsiapa yang pagi-sore mengucapkan kalimat hasbiyallah (Cukuplah Allah penolongku!); Allah akan mencukupinya dengan sesuatu yang penting baginya, baik mengenai urusan dunianya maupun akhiratnya.” (Diketengahkan oleh Ibnus-Sani).
“Barangsiapa yang mengucapkan kalimat berikut (di bawah ini), tujuh kali setiap usai shalat Subuh, Allah akan mencukupi kebutuhannya pada hari itu, meskipun tawakalnya tidak benar-benar sepenuh hati. Jika ia mengucapkannya sore hari, Allah akan mencukupinya hingga keesokan harinya.” (Dari hadits-hadits Al-Ihya’). Kalimat termaksud ialah:
فإن تولّوا فقل حسبي اللّه لا اله الّا هو عليه توكّلت وهو ربّ العرش العظيم
“Jika mereka berpaling maka katakanlah: Cukuplah Allah bagiku, tiada tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nyalah aku bertawakal, dan Dia adalah Tuhan Pemilik Arsy yang agung.” (QS. At-Taubah: 129).
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam menyatakan: Barangsiapa yang ingin dipanjangkan usianya, dimenangkan atas musuhnya, dilonggarkan rezekinya, terhindar dari kematian buruk (mati dalam keadaan buruk); hendaklah ia mengucapkan tiga kali di sore hari dan tiga kali di pagi hari (kalimat-kalimat berikut):
سبحان اللّه ملء الميزان ومنتهى العلم ومبلغ الرّضا وزنة العرش
“Mahasuci Allah sepenuh mizan (timbangan akhirat), setinggi puncak terakhir pengetahuan, sejauh jangkauan ridha, dan sebesar kemuliaan ‘Arsy.”
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam pernah berkata kepada Ummul Mukminin ‘A’isyah r.a., “Hai ‘A’isyah, kuajarkan kepadamu beberapa kalimat yang bobotnya sama atau melebihi tasbihnya semua penghuni langit dan bumi.” Hendaklah engkau ucapkan:
سبحان اللّه العظيم وبحمده أضعاما يسبّحه جميع خلقه وكما يحبّ ويرضى وكما ينبغى له
“Mahasuci Allah lagi Mahaagung dan puji syukur bagi-Nya berlipat ganda dari tasbihnya (pengagungan kesucian-Nya) semua makhluk ciptaan-Nya, dan sebagaimana Dia sukai, Dia ridhai serta sebagaimana mestinya bagi Dia.” (Dikeluarkan oleh Ad-Darquthni).
Kepada salah seorang puterinya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam berkata:
قولى حين تصبحين : سبحان الله وبحمده و لا قوّة الّا باللّه ماشاء اللّه كان وما لم يشأ لم يكن أعلم انّ اللّه على كلّ شيء قدير. وانّ اللّه قد احاط بكلّ شيء علما. فإنّ من قالهنّ حين يصبح حفظ حتّى يمسي. ومن قالهنّ حين يمسى حفظ حتّى يصبح
“Ucapkanlah di pagi hari: Mahasuci Allah dan puji syukur bagi-Nya, tiada daya dan tiada kekuatan kecuali seizin Allah. Apa yang dikehendaki-Nya jadilah dan apa yang tidak dikehendaki-Nya tidak terjadi. Aku tahu (sadar), bahwa Allah Mahakuasa berbuat segala sesuatu dan pengetahuan Allah meliputi segala sesuatu.”
Sungguhlah, barangsiapa mengucapkan kalimat-kalimat itu di pagi hari ia terjaga (keselamatannya) hingga sore hari, dan barangsiapa mengucapkannya di petang hari ia terjaga (keselamatannya) hingga keesokan harinya. (Diketengahkan oleh Abu Dawud).
Sumber : Terjemah Syaraf al-Ummah al-Muhammadiyyah Karya Sayid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hassani