Hadits yang lain lagi menuturkan, bahwa siapa yang mengucapkan doa berikut ini (di bawah ini) di petang hari terjaga (terlindungi) dari (kejahatan) setan, tukang tenung dan tukang sihir, hingga esok harinya. Demikian pula jika diucapkan di waktu pagi ia terlindungi dari (kejahatan mereka itu) hingga petang harinya. Doa termaksud adalah sebagai berikut.
اَمْسَيْنَا وَاَمْسَى الْمُلْكُ لِلّٰهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كُلُّهُ اَعُوْذُ بِاللّٰهِ الَّذِيْ يُمْسِكُ السَّمَاءَ اَنْ تَقَعَ عَلَى الْاَرْضِ بِاِذْنِهِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ وَذَرَأَ وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ
“Kami mengalami petang hari ini dan kerajaan (kekuasaan) tetap kekal ada pada Allah di petang hari ini. Segala puji dan syukur bagi Allah. Aku berlindung kepada Allah yang menahan langit tidak jatuh ke bumi seizin Dia, dari kejahatan makhluk ciptaan-Nya, dari kejahatan setan, dan dari (perbuatan) syirik kepada-Nya.”
Doa atau bacaan lainnya yang sangat besar manfaatnya ialah Fatihatul Kitab (Surah Al-Fatihah), ayat Kursi dan dua ayat dari Surah Al-‘Imran, yaitu:
شَهِدَ اللهُ اَنَّهٗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ وَالْمَلٰٓىِٕكَةُ وَاُولُو الْعِلْمِ قَآٸِمًا بِالْقِسْطِ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ. اِنَّ الدِّيْنَ عِنْدَ اللهِ اْلاِسْلَامُ، قُلِ اللّٰهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِى الْمُلْكَ مَنْ تَشَآءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَآءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَآءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَآءُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ تُوْلِجُ اللَّيْلَ فِى النَّهَارِ وَتُوْلِجُ النَّهَارَ فِى اللَّيْلِ وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَتَرْزُقُ مَنْ تَشَآءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Allah menyatakan, bahwasanya tiada tuhan selain Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan semua orang beriman (juga menyatakan demikian itu). Tiada tuhan selain Dia, Mahajaya lagi Mahabijaksana. Sungguhlah, bahwa agama yang diridai (di sisi) Allah hanyalah Islam. Ucapkanlah, “Wahai Tuhan Pemilik kerajaan (kekuasaan), Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau mencabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki (menurut kehendak-Mu). Engkau memuliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau (pun) menghinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan-Mulah segala kebajikan. Sungguhlah bahwa Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. Engkau masukkan (selinapkan) malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup, dan Engkau memberi rezeki kepada siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (tanpa hitungan).
Semua ayat-ayat tersebut (firman-firman Allah tersebut) tergantung (terpampang) pada ‘Arsy, tak ada penyekat antara firman-firman tersebut dan Allah. Mereka (ayat-ayat tersebut mohon kepada Allah, “Ya Rabb, hendaklah Engkau menurunkan kami ke muka bumi dan kepada orang yang durhaka kepada-Mu.” Allah menjawab, “Aku telah bersumpah (berjanji), siapa pun dari hamba-hamba-Ku yang membaca kalian setiap usai shalat, niscaya ia Kuberi surga sebagai tempat tinggalnya, (sebagai ganjaran) atas apa yang telah dilakukan olehnya. Kalau tidak di surga ia akan Kutempatkan di hadziratul-quds (lingkungan suci). Kalau tidak, ia akan Kulihat dengan penglihatan yang terjaga kesuciannya (al-maknunah) tujuh puluh kali setiap hari. Kalau tidak, ia akan Kupenuhi tujuh puluh kebutuhannya dan yang paling rendah adalah maghfirah (ampunan Ilahi). Kalau tidak, ia Kulindungi dari setiap musuh dan ia Kumenangkan terhadapnya.” (Diketengahkan oleh Ibnus-Sani).
Sumber : Terjemah Syaraf al-Ummah al-Muhammadiyyah Karya Sayid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hassani