Di antara kemuliaan lainnya lagi orang-orang yang senantiasa berzikir, atau orang-orang yang sibuk berzikir tanpa putus-putusnya, ialah sebagaimana dikatakan Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam dalam sebuah hadits, seperti berikut.
“Pada malam aku di-isra-kan, aku berpapasan dengan seorang yang disembunyikan di dalam cahaya ‘Arsy. Aku bertanya, ‘Siapa dia, apakah dia malaikat?’ Dijawab, ‘Bukan.’ Aku bertanya lagi, ‘Apakah ia seorang Nabi?’ Dijawab, ‘Bukan!’ Lantas, siapakah dia? Ia (yang kutanya) menjawab, ‘Ia adalah seorang yang ketika hidup di dunia dahulu lidahnya selalu basah karena berzikir (menyebut nama) Allah, hatinya tergantung di masjid dan tidak pernah membuat marah ayah-ibunya.'” (Diriwayatkan oleh Ibnu ‘Abid-Dunya).
Termasuk kemuliaan yang diberikan Allah SWT kepada umat Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam adalah, bahwa Allah ‘Azza wa Jalla mengaruniakan fadhilah dan ganjaran pahala di dunia dan akhirat kepada orang yang selalu berzikir dan mengucapkan doa nabawi (doa yang sering diucapkan Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam) di waktu pagi dan sore. Antara lain:
اللهم إني أصبحت أشهدك وأشهد حملة عرشك وملائكتك وجميع خلقك أنك أنت الله لاإله إلا أنت وحدك لا شريك لك وأن سيدنا محمد عبدك ورسولك
“Ya Allah, aku mohon hendaknya Engkau berkenan menjadi saksi, dan (kuminta juga) para malaikat pengunjung ‘Arsy-Mu dan (semua) malaikat-Mu beserta semua makhluk ciptaan-Mu, agar mereka menjadi saksi bagiku, bahwa Engkau adalah Allah, tiada tuhan yang berhak disembah selain Engkau, tiada sekutu apa pun bagi-Mu; dan bahwasanya junjungan kita Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam adalah hamba dan Rasul-Mu (Utusan-Mu).”
Sumber : Terjemah Syaraf al-Ummah al-Muhammadiyyah Karya Sayid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hassani