Kemuliaan lainnya lagi yang dilimpahkan Allah SWT kepada orang-orang yang senantiasa berzikir ialah, mereka itu dipandang sebagai kaum mujahidin dan sebagai orang-orang saleh. Sebuah hadits menuturkan: (Pada suatu saat) ada seseorang bertanya kepada Nabi Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam, “Kaum Mujahidin yang manakah yang beroleh pahala terbesar?” Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam menjawab, “Orang-orang yang paling banyak berzikir ingat kepada Allah Tabaraka wa Ta’dldl” Orang itu bertanya lagi, “Orang-orang saleh manakah yang beroleh pahala terbesar?” Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam menjawab sama, “Orang-orang yang paling banyak berzikir ingat kepada Allah Tabaraka wa Taala”
Orang itu masih terus bertanya sambil menyebut soal-soal salat, zakat, ibadah haji, dan sedekah. Semuanya itu oleh Nabi Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam dijawab, “Orang-orang yang paling banyak berzikir ingat kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala” (Mendengar hal itu) Abu Bakar Ash-Shiddlq r.a. berkata kepada ‘Umar bin Al-Khaththab r.a., “(Kalau begitu) orang-orang yang senantiasa berzikir membawa semua kebaikan!” Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam menyahut, “Ya, benar!” (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Thabrani).
ما من يوم وليلة إلا واللز وجل فيه صدقة يمن بها على من يشاء من عباده وما من الله على عبد بأفضل من أن يلهمه ذكره
“Setiap hari, siang dan malam, Allah melimpahkan sedekah kepada siapa saja dari hamba-hamba-Nya menurut kehendak-Nya. Namun tidak ada sesuatu yang dikaruniakan Allah kepada seorang hamba, yang lebih afdhal daripada karunia ilham untuk berzikir mengingat-Nya.” (Diriwayatkan oleh Ibnu ‘Abid-Dunya).
Sumber : Terjemah Syaraf al-Ummah al-Muhammadiyyah Karya Sayid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hassani