Dan makan sahurnya orang yang berpuasa adalah berkah, puasanya lagi setelah makan sahur, imbalannya adalah surga. Demikian menurut sebuah hadits.
Allah SWT mengaruniakan pahala sebesar-besarnya kepada orang yang memberi makan orang berpuasa. Ganjaran pahala itu tidak kurang dari ganjaran pahala yang diberikan Allah SWT kepada orang berpuasa itu sendiri. Ganjaran pahala sebesar itu diberikan Allah SWT kepada orang yang menghormati orang berpuasa dengan memberinya makanan, walaupun hanya sepotong roti, sesuap nasi atau seteguk air minum. Mengenai itu Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam telah menyatakan:
من فطّر صائما في رمضان من كسب حلال صلّت عليه الملائكة ليالي رمضان كلّها وصافحه جبرييل ليلة القدر ومن صافحه جبريل تكثر دموعه ويرقّ قلبه. فقال رجل : يا رسول الله أرأيت من لم يكن ذاك عنده؟ قال : فقضة من طعام . قال : أرأيت من لم يكن عنده ؟ قال : فمذقة من لبن . قال : أفرأيت من لم لكن ذاك عنده؟ قال : فشربه من ماء
“Barangsiapa yang memberi makan-minum (untuk berbuka puasa) kepada orang yang berpuasa di dalam bulan Ramadhan, dan yang diberikannya itu hasil usaha yang halal, para malaikat mendo’akan (kebajikan) baginya setiap malam selama bulan Ramadhan, dan malaikat Jibril menjabat tangannya. Dan siapa yang dijabat tangannya oleh Jibril ia akan banyak meneteskan air mata dan hatinya menjadi lembut.” Seseorang bertanya, “Ya Rasulullah, bagaimanakah jika orang tidak mempunyai itu untuk diberikan?” Beliau menjawab, “Ya sekeping roti!” Orang itu masih bertanya, “Bagaimana jika itu pun ia tidak punya?” Beliau menjawab, “Ya sesuap makanan!” Ia masih terus bertanya, “Bagaimanakah jika itu pun ia tidak punya?” Beliau menjawab, “Ya seteguk air.” (Diketengahkan oleh Abu Ya’la, empat Ash-habus-Sunan dan Ibnu Hibban).
Demikian pula jika orang berpuasa tahu dan menyaksikan sendiri di rumahnya terdapat yang tidak berpuasa (karena alasan yang sah menurut syara’). Pada waktu mereka makan lalu ia tidak mau makan bersama mereka semata-mata karena diharamkan makan bagi orang yang berpuasa, para malaikat mendo’akan rahmat dan kebajikan baginya. Mengenai itu sebuah hadits menyebutkan:
إنّ الصّائمَ اذ اُكل عنده لم تزل تصلّى عليه الملائكة حتّى يُفرغ
“Sungguhlah bahwa orang yang sedang berpuasa jika ada padanya (orang-orang yang tidak berpuasa pada makan di rumahnya) dan ia tidak mau makan bersama mereka semata-mata karena sedang berpuasa, para malaikat mendoakan kebajikan baginya hingga saat mereka selesai makan.” (Diriwayatkan oleh Ahmad dan Turmudzi).
Sumber : Terjemah Syaraf al-Ummah al-Muhammadiyyah Karya Sayid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hassani