Di antara kemuliaan dan keutamaan umat ini (umat Islam) ialah kelonggaran pintu rahmat dan kebesaran karunia yang dilimpahkan Allah ‘Azza wa Jalla kepada mereka dengan membuka pintu tobat dan mendorong serta menganjurkan agar mereka segera memasukinya.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam telah menyatakan:
إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ يَبْسُطُ يَدَهُ بِاللَّيْلِ لِيَتُوْبَ مُسِيْءُ النَّهَارِ وَ يَبْسُطُ يَدَهُ بِالنَّهَارِ لِيَتُوْبَ مُسِيْءُ اللَّيْلِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا.
“Sungguhlah, bahwa Allah ‘Azza wa Jalla membentangkan tangan di malam hari agar hamba-Nya yang berbuat buruk di siang hari bertobat; dan Allah membentangkan tangan di siang hari agar hamba-Nya yang berbuat buruk di malam hari, mulai matahari terbenam hingga matahari terbit, segera bertobat.” (Diriwayatkan oleh Muslim dan An-Nasa’i).
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam juga telah berkata:
“Siapa yang bertobat sesudah matahari terbenam hingga matahari terbit Allah berkenan menerima tobatnya.” (Diriwayatkan oleh Muslim).
Dalam hadits yang lain lagi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam menjelaskan:
إِنَّ مِنْ قِبَلِ الْمَغْرِبِ لَبَابًا مَسِيْرَةُ عَرْضِهِ أَرْبَعُوْنَ عَامًا أَوْ سَبْعُوْنَ سَنَةً فَتَحَهُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ لِلتَّوْبَةِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فَلاَ يُغْلِقُهُ حَتَّ تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْهُ.
“Pada arah matahari terbenam terdapat sebuah pintu yang lebarnya sejauh perjalanan empat puluh atau tujuh puluh tahun. Allah membukanya untuk bertobat bagi (hamba-hamba)-Nya sejak Dia menciptakan langit dan bumi. Dan Allah tidak akan menutup pintu tersebut hingga matahari terbit dari arah itu (barat).” (Diriwayatkan oleh Turmudzi dan Al-Baihaqi. Turmudzi menilainya sebagai Hadits hasan sahih).
Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam telah membuka pintu harapan bagi kita dan prasangka baik terhadap Allah SWT, dengan pernyataan beliau:
لَوْ أَخْطَأْتُمْ حَتَّى تَبْلُغَ السَّنِاءُ ثُمَّ تُبْتُمْ لَتَابَ اللهُ عَلَيْكُمْ
“Sekiranya kalian telah berbuat kesalahan setinggi langit lalu kalian bertobat, niscaya Allah menerima tobat kalian.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Majah).
Beliau Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam menegaskan:
كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّابُوْنَ
“Setiap anak Adam banyak salahnya, dan yang terbaik dari orang-orang yang berbuat salah adalah mereka yang bertobat.” (Diriwayatkan oleh Turmudzi, Ibnu Majah, dan Al-Hakim).
Sumber : Terjemah Syaraf al-Ummah al-Muhammadiyyah Karya Sayid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hassani