Fadhilah-nya Memberi Pinjaman (Uang atau Barang) dan Memberi Kelonggaran kepada yang Kesusahan
Salah satu bentuk kemuliaan yang disediakan Allah SWT bagi umat Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam adalah pemberian fadhilah dan ganjaran pahala bagi orang yang meminjami (uang atau barang) kepada saudaranya sesama Muslim yang sedang kesusahan. Peminjaman seperti itu fadhilah-nya sama dengan memerdekakan budak. Mengenai itu Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam telah menyatakan:
من منح منيحة لبن او ورق او هدى رزقا كان له مثل عتق رقبة
“Barangsiapa yang meminjamkan unta betina (atau ternak lain) untuk dimanfaatkan susunya, atau meminjam uang (wariq), atau menunjukkan jalan; ia mendapat pahala seperti pahala memerdekakan budak.” (Diriwayatkan oleh Ahmad dan Turmudzi serta Ibnu Hibban).
Peminjaman seperti itu termasuk juga peminjaman ternak betina lain seperti kambing dan sebagainya, yang setelah dimanfaatkan susunya selama waktu tertentu akan dikembalikan kepada pemiliknya.
“Peminjaman atau meminjamkan (sesuatu yang bermanfaat) adalah sedekah.” Demikian hadis marfu’ yang diriwayatkan oleh Thabrani.
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam telah memberitahu kita (umatnya), bahwa pada malam Isra’ dan Mi’raj beliau melihat tulisan pada pintu surga: الصدقة بعشر امثالها والقرض بثمانية عشر”Sedekah imbalannya dua puluh kali dan peminjaman delapan belas kali”). (Diriwayatkan oleh Thabrani dan Al-Baihaqi).
Demikianlah, karena ada kalanya sedekah diterima oleh si miskin dalam keadaan ia belum membutuhkan. Lain halnya dengan utang (pinjaman). Orang tidak akan berutang atau minta pinjaman kalau tidak benar-benar terpaksa oleh kebutuhan. Oleh sebab itulah pahala bagi orang yang memberi pinjaman amat besar, karena ia berjasa meniadakan kesusahan mendadak yang dihadapi orang lain. Karena itulah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam menekankan besarnya fadhilah memberi pinjaman (utang).
Beliau saw, berkata:
ما من مسلم يقرض مسلما قرضا مرة الا كان كصدقتها مرتين
“Orang Muslim yang memberi utang kepada sesama Muslim satu kali sama dengan kalau ia bersedekah dua kali.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Ibnu Hibban, dan Al-Baihaql).
Memberi utang sesungguhnya adalah memudahkan orang yang sedang menghadapi kesukaran dan melepaskan orang dari penderitaan. Dengan utang itu ia dapat menutup kebutuhannya. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam telah menyatakan:
من يسر على معسر يسرالله عليه في الدنيا والآخرة
“Barangsiapa yang memudahkan orang yang kesusahan, Allah memberi kemudahan kepadanya di dunia dan akhirat.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban).
Sumber : Terjemah Syaraf al-Ummah al-Muhammadiyyah Karya Sayid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hassani