Memberi Makan Orang Lapar adalah Kebiasaan Terbaik di dalam Agama Islam bagian ke-2
“Memberi makan orang lapar adalah termasuk kaffarah (penebusan dosa), termasuk sarana yang mendatangkan rahmat, dan juga termasuk sarana yang mendatangkan maghfirah (ampunan Allah).” (Hadis marfu yang diriwayatkan oleh Al-Hakim).
“Allah SWT memasukkan (hamba-Nya) ke dalam surga dengan amalnya: memberi makan (orang lapar) dengan sesuap roti, segenggam kurma dan lain sebagainya yang bermanfaat bagi orang miskin. Allah SWT akan memasukkan ke dalam surga tiga (kelompok hamba-Nya): Yang menyuruh (menganjurkan) orang melakukan, isteri muslihah (isteri yang salihah), dan khadim yang memberikan pertolongan kepada orang miskin.” (Hadis marfu’ diriwayatkan oleh Thabrani di dalamAl-Ausath, dan Al-Hakim).
“Orang beriman yang memberi makan kepada sesama orang beriman yang kelaparan, pada Hari Kiamat kelak Allah akan memberinya makan dari buah-buahan surga. Dan orang beriman yang memberi minum kepada sesama orang beriman yang kehausan, pada Hari Kiamat kelak Allah akan memberinya minuman dari ar-rahiq al-mahtum (jenis minuman di dalam surga). Dan seorang beriman yang memberi pakaian kepada sesama orang beriman yang tidak mempunyai pakaian, pada Hari Kiamat kelak Allah akan memberinya pakaian surga.” (Hadis marfu diriwayatkan oleh Turmudzl. Dikatakannya sebagai hadis gharib).
“Allah SWT kepada malaikat-Nya memuji dan membanggakan orang-orang yang memberi makan kepada hamba-hamba-Nya.” (Hadis marfu’ diriwayatkan oleh Abu Asy-Syaikh). Bagi mereka disediakan pintu khusus untuk masuk surga. Selain mereka tidak ada yang masuk surga dari pintu itu. Mengenai itu Mu’adz bin Jabal r.a. menuturkan, bahwasanya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam telah berkata:
من اطعم مؤمنا حتى يشبعه من سغب ادخله الله بابا من ابواب الجنة لا يدخله الا من كان مثله
“Barangsiapa yang memberi makan orang beriman hingga kenyang (hilang laparnya) Allah akan memasukkannya ke dalam surga melalui salah satu dari pintu-pintunya yang hanya dapat dilalui oleh orang lain yang seperti dia.” (Diriwayatkan oleh Thabrani di dalam Al-Kabir).
Sumber : Terjemah Syaraf al-Ummah al-Muhammadiyyah Karya Sayid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hassani