Sedekah Pintu Kebajikan yang Terbaik
Sebuah hadis dari Ibnu Abbas menuturkan, bahwasanya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam menyatakan, “Pintu kebajikan yang terbaik adalah sedekah.” (Lihat Majma’).
Orang yang bersedekah pada Hari Kiamat kelak ia akan berada di bawah naungan teduh (dzill), yaitu pada hari tiada naungan apa pun yang melindungi manusia dari sengatan terik matahari. Hal itu disebut dalam sebuah hadis dari ‘Uqbah bin Amir yang menuturkan, bahwa ia mendengar sendiri Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam pernah berkata, “Setiap orang (pada Hari Kiamat) berteduh di bawah sedekahnya hingga saat ia dipilahkan (dibedakan) dari manusia yang lain.”
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh seorang sahabat Nabi Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam mengatakan, “Dzill (keteduhan) yang menaungi orang beriman (pada Hari Kiamat) adalah sedekahnya, dan itu akan selalu bertambah bila setiap hari orang terus bersedekah walaupun hanya berupa sebuah bawang atau sebutir permen (manisan), atau lainnya yang seperti itu.”
Sedekah juga merupakan bendungan tangguh antara orang yang bersedekah dan keburukan, dan juga pencegah yang kuat terhadap musibah dan kejahatan. Mengenai itu Rafi’ bin Khudaij menuturkan, bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam pernah menyatakan: الصدقة تسد سبعين بابا من السوء (“Sedekah membendung tujuh puluh pintu keburukan”). Yang dimaksud dengan bilangan tujuh puluh itu bukanlah jumlah yang pasti, melainkan hanya menggambarkan betapa banyaknya sebab-sebab keburukan dan jenis-jenisnya. Oleh karena itu, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam menyuruh kita (kaum Muslimin) agar segera mengeluarkan sedekah, bahkan sebaiknya dilakukan pada pagi hari.
‘Ali bin Abi Thalib r.a. menuturkan, bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam Ber-
kata: باكروا بالصدقة فان البلاء لا يتخطاها (“Segeralah bersedekah! Sungguhlah, musibah tidak dapat melangkahinya”). Maksudnya adalah bahwa sedekah itu merupakan bendungan atau tanggul yang kokoh kuat terhadap musibah (bala). Musibah tidak akan dapat menerjangnya.
Dalam hadis yang lain yang disebut, “sedekah mencegah tujuh puluh macam bala (musibah), diantaranya yang paling ringan ialah judzam (lepra) dan baros (sopak).
Dalam hadis yang lain lagi dinyatakan : الصدقات بالغدوات يذهبن بالعاهلت (“ bersedekah pagi-pagi akan menghilangkan cacat “). Yang dimaksud “cacat” dalam hal itu adalah cacat yang berkaitan dengan soal beragama dan soal keduniaan. Hadis tersebut mengisyaratkan bahwa banyak bersedekah dapat mendatangkan keselamatan, khususnya keselamatan atau keamanan harta dari fitnah (cobaan). Allah swt telah berfirman:
انما اموالكم واولادكم فتنة
Harta dan anak-anak kalian itu sesungguhnya adalah cobaan. (QS. Al- anfal: 28)
Sebab, orang yang benar-benar beriman dan bersedekah berarti ia orang yang menyerahkan segala sesuatunya kepada Allah SWT, baik nyawanya maupun hartanya. Dengan demikian ia menjadi seorang hamba Allah SWT yang sebenar-benarnya.
Sumber : Terjemah Syaraf al-Ummah al-Muhammadiyyah Karya Sayid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hassani