Sedekah Penyekat (Hijab) Neraka. Hindarilah Neraka Walau dengan Separoh Buah Kurma
Adl bin Hatim r.a. menuturkan sebagai berikut. Aku mendengar sendiri Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam mengatakan, “Hindarilah neraka walau dengan separuh buah kurma.” Yakni buatlah sekatan (hijab) untuk menghindari neraka dengan bersedekah, walaupun hanya sedikit, ibarat separuh buah kurma. Orang yang hanya mampu bersedekah sekelumit itu hendaknya tidak merasa rendah diri. Mengapa disebut buah kurma dan tidak disebut saja sesuap makanan, karena pada umumnya buah kurma adalah makanan penduduk Hijaz. Sedangkan kata menghindari neraka adalah kata kiasan dari kata penghapusan dosa. Yaitu sebagaimana firman Allah SWT: Innal-hasanatiyudzhibnas-sayyiati (Sungguhlah bahwa kebajikan menghapuskan keburukan)—Ittabi’ As-sayyidta al-hasanata tamhuha (Ikutilah keburukan dengan kebaikan, kebaikan niscaya menghapuskan keburukan). Kalimat tersebut mendorong orang supayabersedekah dengan sedikit yang ada padanya.
Menurut Thabrani, terdapat sebuah hadis marfu dari Fadhdhalah bin Abd yang menuturkan, bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam pernah berkata: اجعلوا بينكم وبين النارحجابا ولو بشك تمرة (“Buatlah sekatan antara kalian neraka walaupun dengan separuh buah kurma”). Imam Ahmad juga mengetengahkan sebuah hadis marfu dengan isnad sahih dari Ibnu Mas’ud r.a., bahwasanya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam berkata: ليتق احدكم وجهه النا ولو بشك تمرة (“Hendaklah setiap orang kalian menghindarkan mukanya [dirinya] dari neraka walaupun dengan separuh buah kurma”). Imam Ahmad juga mengetengahkan sebuah hadis dengan isnad hasan (baik) dari Siti A’isyah r.a., bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam berkata kepadanya:
ياعائشة استتري من النار ولو بشك تمرة فانها تسد من الجائع مسدها من الشبعان
“Hai ‘A’isyah, tutupilah dirimu dari api neraka walaupun dengan separuh buah kurma, karena hai itu merupakan (pemberian) dari orang yang kenyang untuk menutup (mengurangi kebutuhan) orang yang lapar.”
Jadi, seolah-oleh kemanisan rasa kurma itu dapat merukunkan dua orang termaksud (yang kenyang dan yang lapar).
Menurut hadis yang lain disebut, “Hai ‘A’isyah, belilah dirimu dari Allah walau dengan separuh buah kurma.. Di hadapan Allah aku tidak dapat memberi pertolongan apa pun kepadamu.“
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Anas r.a., Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam mengatakan, “Hendaklah kalian bersedekah karena itu merupakan pelepasan kalian dari neraka.” (Majma’).
Dalam hadis yang lain lagi Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam berkata, “Hai ‘A’isyah, sekatlah dirimu dari neraka walau dengan separuh buah kurma.” Masih ada hadis yang lain, yang menuturkan, bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam berkata, “Buatlah sekatan (untuk memisahkan) diri kalian dari neraka walau dengan separuh buah kurma.” (Majma’).
Hadis-hadis tersebut di atas menunjukkan, bahwa betapapun kecil atau sedikitnya sedekah, itu akan menjadi penyekat bagi seseorang dari api neraka. Itu merupakan salah satu manfaatnya sedekah.
Sumber : Terjemah Syaraf al-Ummah al-Muhammadiyyah Karya Sayid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hassani