Berbagai Fadhilah Shalat Jumat ke-4
Termasuk juga keutamaan hari Jumat ialah sebagaimana diriwayatkan sebuah hadits, bahwasanya Rasulullah Shalallahu alaiihi waAlihi wa shohbihi wa salam berkata:
من قرأ سورة الكهف في يوم الجمعة اضاء له من النور ما بين الجمعتين
“Barangsiapa membaca Surah Al-Kahfi pada hari Jumat, ia terarangi sinar cahaya (pada hari-hari) di antara dua hari Jumat.”
Ad-Darimi mengetengahkan hadits tersebut sebagai hadits mauquf atas dasar penuturan Abu Sa’Id. Lafalnya adalah seperti berikut, “Barangsiapa membaca Surah Al-Kahfi pada malam Jumat, ia akan diterangi sinar cahaya antara dirinya dan Al-Baitul ‘Atiq (Ka’bah).”
Hadits yang lain lagi menuturkan, bahwa Rasulullah Shalallahu alaiihi waAlihi wa shohbihi wa salam berkata, “Barangsiapa membaca Surah AI-Kahfi pada hari Jumat, akan memancar cahaya dari bawah tapak kakinya sampai ke awan di langit, menerangi dirinya pada Hari Kiamat, dan dosa-dosa yang terjadi di antara dua hari Jumat terampuni.”
Keutamaan hari Jumat yang lainnya lagi ialah, bahwa hari Jumat adalah sayyidul-ayyam (hari terbesar). Mengenai hal itu Rasulullah Shalallahu alaiihi waAlihi wa shohbihi wa salam menegaskan:
ان يوم الجمعة سيد الأيام واعظمها عند الله وهو اعظم عند الله من يوم الأضحى ويوم الفطر وفيه خمس خلال : خلق الله فيه آدم واهبط الله فيه آدم الى الارض وفيه توفى الله آدم وفيه ساعة لا يسأل الله فيها العبد شيئا الا اعطاه اياه مالم يسأل حراما وفيه تقوم الساعة مامن ملك مقرب ولا سماء ولا ارض ولا رياح ولا جبال ولا بحر الا وهن يشفقن من يوم الجمعة
“Sungguhlah bahwa hari Jumat adalah sayyidul-ayyam (hari terbesar atau termulia) dalam pandangan Allah. Menurut pandangan-Nya, hari Jumat lebih besar dan mulia daripada hari Adhha dan hari Fithr (‘Idul-Adha dan ‘Idul-Fitri). Hari itu mengandung lima peristiwa: (1) Allah menciptakan Adam; (2) Adam diturunkan ke bumi; (3) Adam wafat; (4) Orang yang mohon sesuatu kepada Allah pada hari itu, asalkan tidak minta sesuatu yang haram, niscaya dikabulkan; (5) Pada hari itu akan terjadi Hari Kiamat. Baik malaikat yang didekatkan kepada Allah (al-malak al-muqarrab) maupun langit, bumi, angin, gunung-gunung, dan lautan; semuanya ketakutan terhadap hari Jumat.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Ahmad).
Abu Hurairah r.a. menuturkan, bahwasanya Rasulullah Shalallahu alaiihi waAlihi wa shohbihi wa salam menyatakan:
خير يوم طلعت عليه الشمس يوم الجمعة
“Hari terbaik yang di atasnya terbit matahari adalah hari Jumat.” (Diriwayatkan oleh Muslim dan Ash-habus Sunan).
Abu Hurairah r.a. juga menuturkan, bahwasanya Rasulullah Shalallahu alaiihi waAlihi wa shohbihi wa salam menyatakan:
لا تطلع الشمس ولا تغرب على افضل من يوم الجمعة . وما من دابة الا وهي تفزع يوم الجمعة الا هذين الثقلين الجن والإنس
“Tiada hari di mana matahari terbit dan terbenam yang lebih afdhal daripada hari Jumat, dan tiada binatang melata yang tidak takut menghadapi hari Jumat, kecuali jin dan manusia.”
Hari Jumat adalah hari Allah Rabbul-‘Izzah tambah tampak secara umum bagi para penghuni surga hingga mereka dan melihat kepada-Nya.
Allah SWT berfirman:
لهم ما يشاؤون فيها ولدينا مزيد
“Mereka di dalamnya {di dalam surga) memperoleh apa yang mereka kehendaki, dan pada sisi Kami ada tambahannya. (QS. Qaf: 35)
Al-Bazzar dan lain-lain meriwayatkan hadits dari Anas bin Malik r.a. mengatakan, bahwa makna kalimat ladaina mazid (pada sisi Kami ada tambahannya) adalah Tuhan ‘Azza waJalla tampak bagi mereka pada setiap hari Jumat.
Sumber : Terj. Syaraf al-Ummah al-Muhammadiyyah
Karya Sayid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hassani