Kemuliaan Shalat Berjamaah ke-3
Qubbats bin Usyaim Al-Laitsiy r.a. menturkan, bahwasanya Rasulullah Shalallahu alaiihi waAlihi wa shohbihi wa salam telah menyatakan:
صلاة الرجلين يؤم احد هما صاحبه ازكى عند الله من صلاة اربعة تترى . وصلاة اربعة ازكى عندالله من صلاة ثمانية تترى وصلاة ثمانية يؤم احد هم ازكى عندالله من صلاة مائة تترى
“Shalat berjamaah dua orang pria dengan yang satu mengimami yang lain, dalam pandangan Allah itu lebih jernih daripada shalatnya empat orang sendiri-sendiri. Shalat jamaahnya empat orang lebih jernih dalam pandangan Allah daripada shalatnya delapan orang sendiri-sendiri. Dan shalat berjamaah delapan orang yang diimami oleh seorang dari mereka, dalam pandangan Allah lebih jernih daripada shalatnya seratus orang sendiri-sendiri.” (Diriwayatkan oleh Al-Bazzar dan Thabrani).
Diantara berbagai fadhilah-nya shalat berjamaah ialah bahwa peserta shalat tersebut memperoleh berkahnya ta’min (ucapan amin), tasmi (ucapan sami’allahu …), dan tahmid (ucapan alhamdulillah). Abu Hurairah r.a. menuturkan, bahwasanya Rasulullah Shalallahu alaiihi waAlihi wa shohbihi wa salam menyatakan, “Bila Imam mengucapkan sami’allahu liman hamidah, sambutlah dengan ucapan Allalmmma Rabbana lakal-hamdu. Sebab, jika ucapan seorang makmum itu berbarengan dengan ucapan malaikat, ia beroleh ampunan atas dosanya di masa lalu.”
Dalam riwayat hadis yang lain disebut, bahwa Rasulullah Shalallahu alaiihi waAlihi wa shohbihi wa salam menyatakan, “Bila Imam mengucapkan amin hendaklah kalian (makmum) turut mengucapkannya. Sebab, jika ucapan amin-nya itu bersamaan dengan ucapan amin-nya malaikat ia diampuni dosanya di masa lalu.”
Dalam riwayat hadis lainnya lagi, beliau Shalallahu alaiihi waAlihi wa shohbihi wa salam menyatakan, “Jika seorang dari kalian (makmum) mengucapkan amin dan malaikat di langit mengucapkannya juga, lalu ucapan itu (dari dua pihak) berbarengan, maka orang yang mengucapkan itu (makmum) beroleh ampun-an atas dosanya di masa lalu.”
Sementara itu riwayat hadis yang lain lagi menuturkan, bahwa beliau Shalallahu alaiihi waAlihi wa shohbihi wa salam menyatakan, “Apabila Imam (yang membaca Al-Fatihah) telah sampai kepada ayat ghairil-maghdhubi ‘alaihim wa ladh-dhallin, kemudian yang di belakangnya (makmum) juga mengucap amin dan berbarengan dengan ucapan para penghuni langit, maka ia (makmum) beroleh ampunan atas dosanya di masa lalu.” (Diriwayatkan oleh Muslim).
Termasuk fadhilah shalat berjamaah juga, bahwa orang yang berada di saf terdepan (pertama) mendapat fadhilah amat besar. Seumpama banyak orang mengetahui hai itu tentu mereka akan berebut. Mengenai itu Abu Hurairah r.a. menuturkan, bahwasanya Rasulullah Shalallahu alaiihi waAlihi wa shohbihi wa salam pernah menyatakan:
لو يعلم الناس ما فى النداء والصف الأول ثم لم يجدوا الا ان يستهموا عليه لاستهموا . ولو يعلمون ما فى التهجير لاستبقوا اليه ولو يعلمون ما فى العتمة والصبح لا توهما ولو حبوا
“Sekiranya banyak orang mengetahui apa yang terdapat di dalam nida (azan) dan saf pertama (terdepan), dan tempat itu tidak bisa didapat kecuali melalui undian tentu mereka akan mengundinya. Seumpama mereka mengetahui apa yang terdapat di dalam shalat Dhuhur (berjamaah) tentu mereka akan berlomba-lomba mengamalkannya. Seandainya mereka mengetahui apa yang ada di dalam shalat jamaah ‘Isya’ dan Subuh, tentu mereka (berusaha hadir dalam dua shalat jamaah itu) meskipun denganjalan merangkak.” (Diriwayatkan oleh Muslim dalam Shahihnya).
Makna hadis tersebut di atas adalah: Sekiranya mereka mengetahui betapa besar fadhllah shalat di saf terdepan, sebagaimana yang telah di-utarakan terdahulu, lalu kedatangan mereka ke masjid secara serempak berbondong-bondong hingga masjid menjadi penuh sesak dan berde-sak-desakan untuk dapat menepati saf terdepan dalam shalatjamaah, tentu mereka akan mengadakan undian untuk memperebutkannya. Dan sekiranya mereka mengetahui apa (fadhllah) yang terdapat di dalam tahjlr (akbir panggilan shalat berjamaah) tentu mereka berdatangan di masjid untuk melakukan shalatjamaah.
Menurut Abu Hurairah r.a. hadis Nabi Shalallahu alaiihi waAlihi wa shohbihi wa salam itu lafalnya seperti berikut, “Jikalau kalian mengetahui, atau mereka mengetahui, apa yang ada di dalam saf terdepan tentu terjadi undian (untuk memperebutkan kesempatan).
Sumber : Terj. Syaraf al-Ummah al-Muhammadiyyah
Karya Sayid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hassan