Fadhilah Shalat ke-3
- Shalat adalah pengobatan bagi ruhani dan angan-angan. Abu Hurairah r.a. menuturkan, bahwa Rasulullah Shalallahu alaiihi waAlihi wa shohbihi wa salam berkata:
إن فى الصلاة شفاء
“Sungguhlah bahwa di dalam shalat terdapat obat penyembuh
- Shalat adalah perjanjian dengan Allah SWT untuk masuk surga.
‘Ubadah bin Ash-Shamit mengatakan, bahwa dia mendengar Rasulullah Shalallahu alaiihi waAlihi wa shohbihi wa salam berkata:
خمس صلوات كتبهن الله على العباد فمن جاء بهن ولم يضيع منهن شيئا استخفافا بحقهن كان له عند الله عهدا ان يدخله الجنة ومن لم يأت بهن فليس له عند الله عهدا. ان شاء عذبه وان شاء ادخله الجنة
“Shalat lima waktu diwajibkan Allah atas hamba-hamba-Nya. Barang-siapa menunaikannya dan tidak menghilangkan sesuatu dari shalat-shalat itu karena menganggap enteng kewajiban sebagaimana mestinya, maka (orang yang mengamalkannya dengan sempurna) ber-oleh janji dari Allah, bahwa ia akan dimasukkan ke dalam surga. Adapun orang yang tidak menunaikan (shalat lima waktu itu), ia tidak memperolehjanji apa pun dari Allah. Jika Allah menghendaki Dia akan menyiksanya, dan jika Allah menghendaki Dia akan mema-sukkan orang itu ke dalam surga.” (Diriwayatkan oleh Ahmad).
Ka’ab bin ‘Ajrah r.a. mengatakan: Pada suatu hari Rasulullah Shalallahu alaiihi waAlihi wa shohbihi wa salam menghampiri kami bertujuh yang sedang duduk-duduk. Beliau bertanya, “Kalian sedang apa?” Kami menjawab, “Menunggu shalat.” Beliau Shalallahu alaiihi waAlihi wa shohbihi wa salam diam sejenak, kemudian bertanya, “Tahukah kalian apa yang dititahkan Tuhan kalian? Kami menyahut; “Tidak” Beliau Shalallahu alaiihi waAlihi wa shohbihi wa salam lalu berkata:
فإن ربكم يقول: من صلى الصلاة لوقتها وحافظ عليها ولم يضيعها استخفافا بحقها فله علي عهد ان ادخله الجنة ومن لم يصلها ولم يحافظ عليهاإن شئت ويضيعها استخفافا بحقها فلا عهد له علي إن شئت عذبته وإن شئت غفرت له
Tuhan kalian bersabda, “Barangsiapa menunaikan shalat (fardhu) tepat pada waktunya, menjaga shalatnya baik-baik dan tidak meng-hilangkannya (meninggalkannya) karena menganggap enteng ke-wajiban tidak sebagaimana mestinya Aku akan memasukkannya ke dalam surga. Adapun orang yang tidak menunaikan shalatnya, tidak menjaganya baik-baik dan menghilangkan (meninggalkan)-Nya karena menganggap enteng kewajiban sebagaimana mestinya, maka tidak adajanji dari-Ku baginya. Jika Kukehendaki ia Kusiksa dan jika Kukehendaki pun ia Kuampuni.” (Diriwayatkan oleh Malik, Abu Dawud, dan An-Nasa’i).
- Shalat mendatangkan pemaafan Allah, rahmat-Nya dan keridaan-Nya.
Ibnu ‘Umar r.a. menuturkan, bahwasanya Rasulullah Shalallahu alaiihi waAlihi wa shohbihi wa salam menya-takan:
الوقت الاول من الصلاة رضوان الله والاخر عفو الله
“Shalat pada awal waktunya mendatangkan keridaan Allah, dan pada akhirwaktunya dimaafkan Allah.” (Diriwayatkan oleh Turmudzl).
Hadits yang lainnya menyebutkan, bahwa Rasulullah Shalallahu alaiihi waAlihi wa shohbihi wa salam menyatakan:
اول الوقت رضوان الله ووسط الوقت رحمة الله وآخر الوقت عفو الله عز وجل
“Shalat pada awal waktunya adalah keridaan Allah, di pertengahan waktunya adalah rahmat Allah, dan pada akhir waktunya dimaafkan Allah Azza waJalla.” (Diriwayatkan oleh Darquthniy).
ان الملائكة يتعاقبون فيكم ملائكة بلليل وملائكة باانهار ويجتمعون فى صلاة الصبح وصلاة العصر ثم يعرج الذين باتوا فيكم فيسألهم ربهم وهو اعلم بهم فيقولوا : كيف تركتم عبادي؟ فيقولون تركناهم وهم يصلون وآتيناهم وهم يصلون
“Mereka (para malaikat) bergantian menyertai kalian. Ada yang di malam hari dan ada yang di waktu siang. Mereka berkumpul pada waktu shalat Subuh dan shalat Ashar. Kemudian mereka yang menyertai kalian di malam hari naik menghadap Allah. Kepada mereka Allah bertanya—Allah sesungguhnya Maha Mengetahui apa yang dilakukan oleh para malaikat, ‘Mengapa kalian meninggal-kan hamba-hamba-Ku?’ Mereka menjawab, ‘Kami tinggalkan mereka sedang shalat dan kami datang pun mereka sedang shalat.'” (Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim).
Sumber : Terj. Syaraf al-Ummah al-Muhammadiyyah
Karya Sayid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hassani