Fadhilah Shalat ke-1
Termasuk kemuliaan umat Nabi Muhammad Shalallahu alaiihi waAlihi wa shohbihi wa salam berbagai fadhilah yang dianugerahkan Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya yang menunaikan dan menjaga baik-baik ketentuan salat. Di antara fadhilah salat adalah menghapus dosa kesalahan. Allah SWT telah berfirman:
واقم الصلاة طرفى النهار وزلفا من الليل ان الحسنات يذهبن السيئات ذالك ذكرىللذاكرين
“Dan tunaikanlah salat pada tiap dua ujung hari (yakni pagi dan petang) dan padapermulaan malam. Sungguhlah bahwa amal kebaikan itu meng-hapuskan amal keburukan. Itulah peringatan bagi orang-orang yang (mau) ingat. (QS. Hud: 114)
Bukhari dan Muslim meriwayatkan, bahwa Abu Hurairah r.a. menuturkan, ia mendengar Rasulullah Shalallahu alaiihi waAlihi wa shohbihi wa salam berkata:
ارايتم لو ان نهرا بباب احدكم يغتسل منه كل يوم خمس مرات هل يبقى من درنه شيء ؟ قالوا : لا يبقى من درنه شيء . فقال صلى الله عليه وسلم : فكذلك الصلوات الخمس يمحوالله بهن الخطايا – اي الصغائر
“Bagaimanakah pendapat kalian seumpama salah seorang dari kalian di depan pintu rumahnya terdapat sungai, dan ia mandi lima kali sehari. Apakah masih ada dakinya yang tertinggal?” Para sahabat menjawab, “Tidak ada lagi dakinya yang tinggal, ya Rasulullah!” Beliau Shalallahu alaiihi waAlihi wa shohbihi wa salam lalu menyahut, “Demikian itulah salat lima waktu, dengan itu Allah menghapus dosa-dosa kesalahan (shaglui’ir).”
Adapun dosa-dosa besar (kabair) hanya dapat terhapus dengan bertobat. Mengenai itu Muslim dan Turmudzi mengetengahkan sebuah hadits yang dituturkan oleh Abu Hurairah r.a., bahwasaya Rasulullah Shalallahu alaiihi waAlihi wa shohbihi wa salam pernah berkata:
الصلوات الخمس والجمعة الى الجمعة – وفي رواية – ورمضان الى رمضان كفارة لما بينهن مالم تغش الكبائر
“Salat lima waktu, dan hari Jumat ke Jumat (berikutnya)—sementara riwayat mengatakan dari bulan Ramadhan ke bulan Ramadhan berikutnya—adalah kaffarah (penebus dosa) yang dilakukan orang dalam masa di antara dua Jumat (atau di antara dua bulan Ramadhan itu), selagi dosa-dosa besarnya (kaba’ir-nya) belum terampuni.”
Anas r.a. menuturkan, bahwasannya Rasulullah Shalallahu alaiihi waAlihi wa shohbihi wa salam Berkata :
ان لله ملكا ينادي عند كل صلاة : يا بني آدم قوموا الى نيرانكم التي اوقدتموها فاطفئوها – والمراد بالنيران هنا الذنوب
“Sungguhlah, bahwa Allah mempunyai malaikat yang memanggil – manggil (azan) setiap tiba waktu salat: Hai anak- anak Adam, hampirilah api yang telah kalian nyalakan dan padamkanlah!”—Yang dimaksud dengan api adalah dosa-dosa. (Diriwayatkan oleh Thabrani).
Abu Muslim Ats-Tsa’labI menuturkan sebagai berikut. Saya me-nemui Abu Umamah di saat ia sedang berada di dalam masjid. Saya katakan kepadanya: Hai Abu Umamah, ada seseorang mengatakan kepada saya, bahwa Anda mendengar Rasulullah Shalallahu alaiihi waAlihi wa shohbihi wa salam berkata:
من توضأ فاسبغ الوضوء فغسل يديه ووجهه ومسح على رأسه وأذنيه ثم قام الى صلاة مفروضة غفرالله في ذلك اليوم مامشت اليه رجلاه وقبضت عليه يداه وسمعت اليه اذناه ونظرت اليه عيناه وحدث به نفسه من سوء
“Barangsiapa yang berwudhu dengan sempurna, membasuh dua tangannya, wajahnya dan mengusap (dengan air) kepala dan dua telinganya serta mencuci dua kakinya, kemudian ia menunaikan salat fardhu, maka Allah mengampuni dosa-dosanya pada hari itu. Yaitu dosa-dosa yang dilakukan dua kakinya saat sedang berjalan, yang dilakukan dua kakinya saat sedang berjalan, yang dilakukan tangannya pada saat memegang sesuatu, yang didengar oleh dua telinganya, yang dilihat oleh dua matanya dan keburukan yang dibicarakan dalam hatinya.”
Abu Umamah menjawab, “Demi Allah, saya sungguh sering mendengar hal itu dari Rasulullah Shalallahu alaiihi waAlihi wa shohbihi wa salam “
Abu Ayyub Al-Anshari r.a. menuturkan, bahwasanya Rasulullah Shalallahu alaiihi waAlihi wa shohbihi wa salam berkata:
ان كل صلاة تحط ما بين يديها من خطيئة
“Sungguhlah bahwa salat itu menurunkan (meringankan atau menghapus) dosa kecil yang baru dilakukan orang.” (Diriwayatkan oleh Ahmad).
Sumber : Terj. Syaraf al-Ummah al-Muhammadiyyah
Karya Sayid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hassani