Fadhilah Menjawab Azan bagian 2
Rasulullah Shalallahu alaiihi waAlihi wa shohbihi wa salam, memberi kabar gembira bagi orang yang menjawab mu’azzin, bahwa ia akan beroleh ampunan ilaahi ( maghfiroh ) bila berucap:
وانا اشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له وان محمدا عبده ورسوله رضيت بالله ربا وبالاسلام دينا وبمحمد صلى الله عليه وسلم رسول
“Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah Maha Esa, tidak ada sekutu apa pun bagi-Nya; dan bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan Rasul-Nya. Aku ridha Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, dan Muhammad Shalallahu alaiihi waAlihi wa shohbihi wa salam sebagai Rasul.” (Diriwayatkan oleh Muslim dan Turmudzi).
Syafaat (pertolongan) Nabi Muhammad Shalallahu alaiihi waAlihi wa shohbihi wa salam yang akan diberikan beliau pada Hari Kiamat kepada orang yang menjawab azan, juga termasuk fadhilah-nya azan. Orang akan beroleh syafaat jika ia menjawab mu’azzin, bersalawat kepada Nabi Shalallahu alaiihi waAlihi wa shohbihi wa salam, dan mohon wasilah kepada Allah SWT bagi beliau Shalallahu alaiihi waAlihi wa shohbihi wa salam (Yakni mohon kepada Allah SWT agar Rasulullah Shalallahu alaiihi waAlihi wa shohbihi wa salam diperkenankan/diizinkan memberi pertolongan kepada umatnya pada Hari Kiamat). Dengan demikian makajelaslah bagi kita, bahwa untuk beroleh syafaat khusus dari beliau diperlukan dua syarat, yaitu bersalawat kepada Nabi Muhammad Shalallahu alaiihi waAlihi wa shohbihi wa salam dan mohon kepada Allah SWT agar berkenan mengizinkan beliau Shalallahu alaiihi waAlihi wa shohbihi wa salam memberi pertolongan kepada umatnya.
Mengenai itu Abdullah bin Amr bin Al-Ash r.a. menuturkan, bahwa ia pernah mendengar Rasulullah Shalallahu alaiihi waAlihi wa shohbihi wa salam berkata:
إذا سمعتم المؤذن فقولوا مثل مايقول ثم صلوا علي فإنه من صلى علي صلاة صلىالله بها عشرا ثم سلوا الله لي الوسيلة فإنها منزلة فى الجنة لا تنبغي الا لعبد من عبادالله وأرجو أن أكون انا هو فمن سأل لي الوسيلة حلت له الشفاعة
“Apabila kalian mendengar mu’azzin berazan ucapkanlah seperti yang diucapkan olehnya, kemudian hendaklah kalian bersalawat kepadaku, karena orang yang bersalawat kepadaku satu kali Allah akan membalasnya dengan sepuluh kali, lalu mohonlah wasilah kepada Allah bagiku. Wasilah adalah manzilah (suatu martabat) di dalam surga yang tidak layak bagi siapa pun selain seorang dari para hamba Allah. Aku berharap akulah yang akan menjadi dia. Karena itu, barangsiapa mohon wasilah kepada Allah bagiku sya-faatku terbuka baginya.” (Diriwayatkan oleh Muslim, Abu Dawud, Turmudzi, dan An-Nasa’I).
Syafaat juga dapat diperoleh jika orang berdoa (mohon kepada Allah SWT) usai menjawab azan.
اللهم رب هذه الدعوة التامة والصلاة القائمة آت محمدا الوسيلة والفضيلة وابعثه مقاما محمودا الذي وعدته
“Ya Allah, Tuhannya panggilan yang sempurna itu dan Tuhan yang memerintahkan ditegakkannya salat, karuniailah Muhammad (Shalallahu alaiihi waAlihi wa shohbihi wa salam) wasilah dan fadhilah serta limpahkanlah kepadanya maqdm (kedudukan) terpuji sebagaimana yang telah Engkau janjikan.”
Jabir bin ‘Abdullah r.a. menuturkan, bahwasanya Rasulullah Shalallahu alaiihi waAlihi wa shohbihi wa salam menyatakan:
من قال حين يسمع النداء…(الحديث) حلت له شفاعتي
“Barangsiapa yang pada saat mendengar panggilan (azan)…” dan seterusnya. Kemudian beliau Shalallahu alaiihi waAlihi wa shohbihi wa salam melanjutkan, “Syafaatku terbu-ka baginya.” (Diriwayatkan oleh Bukhari dan Baihaqiy).
Sumber : Terj. Syaraf al-Ummah al-Muhammadiyyah
Karya Sayid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hassani