Beberapa orang dari ash habush-shuffah (para sahabat yang tinggal di dekat masjid Nabi Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam) pada menangis hingga banyak mengeluarkan air mata berlinang-linang di pipi. Ketika Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam mengetahui bagaimana perasaan mereka, beliau Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam menangis dan kami pun menangis seperti tangis beliau. Kemudian beliau Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam berkata:
لاَ يَلِجُ النَّارَ مَنْ بَكَى مِنْ خَشْيَةِ اللهِ وَلاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مُصِرٌّ عَنْ مَعْصِيَتِهِ وَلَوْ لَمْ تُذْنِبُوْا لَجَاءَ اللهُ بِقَوْمٍ يَذْنِبُوْنَ فَيُغْفَرُ لَهُمْ.
“Orang yang menangis karena takut kepada Allah ia tidak akan masuk neraka, dan orangyang terus-menerus berbuat maksiat tidak akan masuk surga. Seumpama kalian tidak pernah berdosa niscaya Allah mendatangkan suatu kaum yang berdosa lalu mengampuni mereka.” (Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi).
Abu Hurairah r.a. juga menuturkan, bahwasanya Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam pernah berkata:
كُلُّ عَيْنٍ بَاكِيَةٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِلاَّ عَيْنٌ غَضَّتْ عَنْ مَحَارِمِ اللهِ وَعَيْنٌ سَهِرَتْ فِي سَبِيْلِ اللهِ وَعَيْنٌ خَرَجَ مِثْلُ الذُّبَابِ مِنْ خَشْيَةِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ.
“Setiap mata akan menangis pada Hari Kiamat kecuali mata yang dipejamkan (tidak mau melihat) hal-hal yang diharamkan Allah, mata yang begadang (mengamati musuh) dalam perang dijalan Allah, dan mata yang keluar dari dalamnya semacam kepala lalat* (tetesan air mata) karena takut kepada Allah.” (Diriwayatkan oleh Al-Bahani).
Sumber : Terjemah Syaraf al-Ummah al-Muhammadiyyah Karya Sayid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hassani