Mendamaikan pihak-pihak yang bertikai adalah lebih afdhal daripada sunnah-sunnah (nawafil) puasa, salat, dan sedekah. Hadits mengenai itu diriwayatkan oleh Abu Dawud, dan Turmudzi.
Pada Hari Kiamat kelak Allah SWT akan menyebarkan ingatan (zikir) di atas kepala saksi-saksi amal kebajikan yang dilakukan orang yang baik budi. Hal itu akan disaksikan oleh orang-orang khawash dan awam.
Abu Hurairah r.a. menuturkan sebuah hadits, bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam menyatakan:
ينادي ممناد يوم القيامة : لا يقوم اليوم احد الا عند الله يد فتقول
“Pada Hari Kiamat kelak akan terdengar suara berseru: Hari ini (sekarang) tidak seorang pun yang bangun kecuali yang beroleh kekuatan dari sisi Allah. Para manusia menyahut: Mahasuci Engkau. Kekuatan hanya ada pada-Mu! Suara itu mengatakan demikian berulang-ulang. Pada akhirnya suara itu mengatakan, ‘Ya benar. Ia adalah orang yang ketika hidup di dunia suka memberi maaf kepada orang yang bersalah, padahal ia sanggup membalas.‘” (Diriwayatkan oleh Abu Manzhur Ad-Dailami dalam Musnadid-Firdaus).
Thabrani mengetengahkan hadits marfu ‘yang dituturkan oleh Anas bin Malik r.a. tentang makdrimul-akhldq (akhlak mulia atau budi pekerti luhur):
اذا وافق العبد للحساب ينادي مناد : ليقم من اجره على الله فيقال من اجره على الله ؟ فيقول : العافون عن الناس . فقام كذا وكذا فدخلوها بغير حساب
“Pada waktu hamba Allah berhenti untuk menghadapi hisab, terdengar suara berseru, ‘Orang yang imbalan pahalanya ada pada Allah hendaknya berdiri!’ Ada yang bertanya, ‘Siapakah orang yang imbalan pahalanya ada pada Allah?’ Suara itu menjawab, ‘Mereka yang suka memberi maaf orang lain.’ Mereka bangkit berdiri lalu masuk surga tanpa hisab.”
Semua hadits yang kami kemukakan di atas ada yang sahih, ada yang hasan (baik), dan ada pula yang nilainya kurang dari itu, dan ada pula hadits-hadits yang bersifat melengkapi hadits yang lain. Namun, semuanya menunjukkan fadhilah-nya amal makruf dan ihsan dalam kehidupan di dunia. Masih banyak lagi hadits-hadits lainnya yang semakna, tetapi kami tinggalkan dan cukuplah kami batasi pada hadits-hadits yang kami ketengahkan di atas. Karunia Allah SWT sungguh luas dan Allah-lah pemilik karunia Maha Agung.
Sumber : Terjemah Syaraf al-Ummah al-Muhammadiyyah Karya Sayid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hassani