Di dalam Sunan Ibnu Majah, Sahi bin Sa’ad As-Sa’idi r.a. menuturkan sebuah hadits marfu’, bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam menyatakan:
ان هذا الخير خزائن لتلك الخزائن مفاتيح فطوبى لعبد جعله الله مفتاحا للخير مغلاقا للشر . وويل لعبد جعله الله مغلاقا
Sesungguhnya kebaikan itu adalah (ibarat) tempat-tempat penyimpanan (khazain). tempat-tempat penyimpanan itu ada kunci-kunci-nya. Maka bahagialah seorang hamba yang oleh Allah dijadikan kunci kebaikan dan gembok bagi keburukan. Celakalah seorang hamba yang oleh Allah dijadikan gembok bagi kebaikan dan kunci bagi keburukan.”
Amal-amal kebajikan melindungi hamba Allah dari berbagai cacat cela dan dari berbagai aral melintang, bahkan menghindarkannya dari kejahatan dan bala (musibah). Mengenai itu Mu’awiyah bin Haidah (Hidah) menuturkan hadits dari Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam sebagai berikut.
ان صدقة السر تطفئ غضب الرب وان صنائع المعروف تقي مصارع السوء وان صلة الرحم تزيد في العمر وتنفي الفقر واكثر من قول لا حول ولا قوة الا بالله فانها كنز من كنوز الجنة وانفيها شفاء من كل داءٍ ادناها الهم
“Sungguhlah, bahwa sedekah yang dilakukan secara diam-diam memadamkan murka Allah, dan amal-amal kebajikan melindungi pelakunya dari dorongan berbuat buruk. Silaturrahmi menambah usia dan menjauhkan kemiskinan. Karena itu hendaklah engkau banyak-banyak mengucap la haula wa la auwwata illd billah. Kalimat itu merupakan salah satu kanz (harta terpendam) yang berada di surga. Kalimat itu juga mengandung obat bagi semua penyakit, yang paling ringan ialah (penyakit) sedih.” (Diriwayatkan oleh Thabrani di dalam Al-Ausath).
Sumber : Terjemah Syaraf al-Ummah al-Muhammadiyyah Karya Sayid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hassani