Samrah bin Jundub r.a. menuturkan sebuah hadits, bahwasanya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam telah menyatakan:
افضل الصدقة صدقة اللسان , قيل يا رسول الله وما صدقة اللسان؟ قال: الشفاعة تفك بها الأسير وتحقن بها الدم وتجربها المعروف الى اخيك وتدفع عنه كريهته
“Sedekah yang paling afdhal adalah sedekah lisan.” Seorang sahabat bertanya, “Sedekah lisan itu apa, ya Rasulullah?” Beliau Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam menjawab, “Pertolongan dengan lisan untuk membebaskan tawanan, merukunkan dengan lisan orang-orang yang saling berseteru (bermusuhan), dengan lisan menarik kebajikan kepada orang lain dan menghindarkan hal-hal yang tidak disukainya.” (Diriwayatkan oleh Thabrani dalam Al-Makdrim).
Hadits mengenai amal kebajikan itu diperkuat oleh Al-Khara’ithi yang mengetengahkan hadits marfu’ dari Samrah bin Jundub, yaitu:
“Tidak ada sedekah yang lebih afdhal daripada sedekah lisan.” Seorang sahabat bertanya, “Bagaimana itu, ya Rasulullah?” Beliau Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam menjawab, “Pertolongan untuk merukunkan kembali persaudaraan yang retak, pertolongan untuk mendorong berbuat kebajikan kepada orang lain, dan pertolongan untuk menjauhkan sesuatu yang tidak disukai orang lain.”
من اقال مسلما عثرته اقاله الله عثرته يوم القيامة
“Barangsiapa yang membangunkan seorang Muslim dari keterpurukannya, pada Hari Kiamat Allah akan membangunkannya dari keterpurukannya.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban, Thabrani, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).
Ahlul-ma’ruf (orang-orang yang gemar berbuat kebajikan), mereka itu adalah kunci-kunci pembuka kebaikan. Bahagialah mereka itu dan beroleh tempat kembali yang sebaik-baiknya. Mengenai itu Ibnu Abbas r.a. menuturkan, bahwasanya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam menyatakan: Allah ‘Azza wa Jalla bersabda:
انا الله قدرت الخير والشر فطوبى لمن جعلت مفاتيح الخير على يديه وويل لمن جعلت مفاتيح الشر على يديه
“Akulah Allah, telah Kutakdirkan kebaikan dan keburukan, maka bahagialah (thuba) orang yang telah Kujadikan kunci kebajikan berada di tangannya, dan celakalah orang yang Kujadikan kunci keburukan berada di tangannya.” (Diriwayatkan oleh Thabrani)
Sumber : Terjemah Syaraf al-Ummah al-Muhammadiyyah Karya Sayid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hassani