Abu Malik Al-Asy’ari r.a. menuturkan, bahwasanya Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam telah menyatakan:
“Ath-Thuhur (keadaan sudah bersesuci hingga terlepas dari hadas besar dan kecil) adalah separuh iman, Alhamdulillah (yakni tahmid) adalah memenuhi antara langit dan bumi, salat adalah sinar terang, sedekah adalah burhdn (bukti yang menunjukkan keimanan), sabar adalah cahaya, dan Al Qur’an adalah hujjah (pembuktian) yang menguntungkan atau merugikan dirimu. Semua orang berangkat untuk menjual dirinya, kemudian ia dapat menjadi orang yang memerdekakan dirinya, atau menjadi orang yang membinasakan dirinya.” (Diriwayatkan oleh Muslim).
‘Abdurrahman bin ‘Auf r.a. menuturkan, bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam menyatakan:
“Tiga hal berada di bawah ‘Arsy pada Hari Kiamat: Al Qur’an mempunyai makna tersurat dan tersirat. Al Qur’an dengan jujur akan membantah (kebohongan) manusia. (Dan yang ketiga adalah) silaturrahmi (pertalian kerabat) akan berseru: Barangsiapa yang menjaga kesinambungan hubungannya denganku, Allah akan menyambungnya; dan siapa yang memutuskan hubungannya denganku, Allah akan memutuskannya.” (Diriwayatkan oleh Al-Baghwi, Al-Hakim, Turmudzi, dan Muhammad bin Nashr).
Bila Hari Kiamat tiba Al Qur’an akan berkedudukan sebagai saksi pembuktian
Ia akan memberi kesaksian yang menguntungkan kepada hamba Allah SWT yang mengamalkannya. Atau dapat juga Al Qur’an memberi kesaksian yang merugikan hamba Allah SWT jika ia menyalahi segala sesuatu yang berada di dalam Al Qur’an. Abu Musa Al-Asy’ari r.a. mengatakan, “Al Qur’an dapat menjadi ganjaran pahala bagi kalian dan dapat pula menjadi tumpukan dosa di atas kalian. Karena itu hendaklah kalian mengikuti Al Qur’an dan jangan sampai Al Qur’an yang mengikuti kalian. Siapa yang mengikuti Al Qur’an—yakni orang yang mengamalkannya—maka Al Qur’an membawanya turun dan mendarat di taman-taman surgawi. Sedangkan orang yang diikuti oleh Al Qur’an— yakni orang yang tidak mengamalkannya—ia akan dipukul tengkuknya lalu dicampakkan ke dalam neraka.”
Sumber : Terjemah Syaraf al-Ummah al-Muhammadiyyah Karya Sayid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hassani