Diantara keutamaan umat Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam ialah, bahwa beliau Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam telah menggembirakan hati orang-orang yang senantiasa taat kepada Allah SWT, mendambakan keridaan-Nya, mohon surga-Nya, berpacu untuk memperoleh maghfirah dan rahmat-Nya serta mereka yang mendambakan kehidupan akhirat dan berpaling dari keduniaan (menjauhi kesenangan-kesenangan hidup di dunia). Oleh Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam mereka itu digembirakan hatinya akan beroleh “kekayaan” (yang sejati), beroleh nama harum, disukai dan dicintai orang banyak, dipermudah urusan-urusannya, tak tergiur atau terkecoh oleh soal-soal keduniaan, dan cukuplah bagi mereka pertolongan dari Allah SWT, Dalam sebuah Hadits qudsi, Allah SWT bersabda:
يا ابن ادم تفرغ لعبادتي املأ قلبك غنى واملا يديك رزقايابن ادم لا تباعد مني املأ قلبك فقرا ويديك شغلا
“Hai anak Adam, luangkanlah waktu untuk beribadah kepada-Ku, hatimu akan Kuisi dengan kekayaan dan tanganmu akan Kupenuhi dengan rezeki. Hai anak Adam, jangan engkau menjauh dari-Ku, akan Kuisi hatimu dengan kemiskinan dan tanganmu akan Kupenuhi dengan kesibukan.” (Diriwayatkan oleh Al-Hakim).
Makna kalimat “hatimu akan kuisi dengan kekayaan” ialah akan diisi dengan qana’ah (menerima apa yang ada), kesederhanaan, kesenangan, dan kelegaan. Sedangkan makna kalimat “tanganmu akan Kupenuhi dengan kesibukan” ialah, akan Kujadikan kesibukan pekerjaan yang banyak itu tidak berguna. Engkau akan dikuasai oleh keduniaan dan kerakusan akan memperdayai dirimu.
Sekaitan dengan Hadits qudsi tersebut di atas, Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam menekankan:
تفرغوا من هموم الدنيا ما استطعتم فإنه من كانت الدنيا اكبر همه افشى الله ضيعته وجعل فقرة بين عينيه ومن كانت الأخرة أكبرهمه جمع الله عز وجل له أمورة وجعل غناه في قليه وما اقبل عبد بقلبه إلى الله عز وجل الأجعل الله قلوب المؤمنين تفيد إليه بالود والرحمة وكان الله عز وجل إليه يكا خار اسرع
“Hendaklah kalian sedapat mungkin mengosongkan (melepaskan) diri dari rangsangan pikiran tentang keduniaan. Karena orang yang menumpahkan sebagian besar perhatiannya kepada masalah keduniaan, Allah akan menyebarkan (memperbanyak) kehilangannya dan menjadikan kemiskinan berada di depan matanya. Sedangkan orang yang menumpahkan sebagian besar perhatiannya kepada akhirat, Allah ‘Azza wa Jalla akan mengumpulkan baginya semua urusannya (kebutuhan-kebutuhannya), dan Allah akan menjadikan kekayaan berada di dalam hatinya. Setiap hamba yang dengan hatinya menghadapkan diri kepada Allah ‘Azza wa Jalla, niscaya Allah akan membuat hati orang-orang beriman datang (tertarik) kepadanya membawa (mencurahkan) rasa persaudaraan dan kasih sayang. Allah ‘Azza waJalla memberikan kebajikan kepadanya demikian cepat.” (Diriwayatkan oleh Thabrani dalam Al-Kabir dan Al-Ausath, dan oleh Al-Baihaql dalam Az-Zuhd).
Sumber : Terjemah Syaraf al-Ummah al-Muhammadiyyah Karya Sayid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hassani