- Salat malam (tahajud) di bulan Ramadhan. Mengenai itu sebuah hadits menuturkan:
أَنَّ مَنْ قَامَ فِي رَمَضَانَ إيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.
“Barangsiapa mengamalkan shalat malam di bulan Ramadhan semata-mata karena keimanan dan demi keridaan Allah, ia diampuni sebagian dari dosanya yang terdahulu.” (Demikianlah yang diriwayatkan oleh Ash-Habush-Shahih).
Di dalam hadits yang lain,”… sebagian dari dosanya yang terdahulu dan yang belakangan.” (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan An-Nasa’i).
- Fadhilah-nya shalat malam pada Lailatul-Qadar. Sebuah hadits sahih menuturkan, bahwa orang yang mengamalkan shalat malam pada Lailatul-Qadar diampuni sebagian dari dosanya yang tedahulu.” Dalam hadits yang lain disebut, “… sebagian dari dosanya yang terdahulu dan yang belakangan.” (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan oleh Thabrani di dalam Al-Kabir).
- Puasa pada hari Arafah. Sebuah hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam, didalam Shahih Muslim, menuturkan:
إَنَّ صِيَامَ يَوْمِ عَرَفَةَ يُكَفِّرُ ذُنُوْبَ السَّنَةِ الْمَاضِيَةِ وَالْمُسْتَقْبَلَةِ.
“Berpuasa pada hari ‘Arafah menghapuskan dosa-dosa tahun yang lalu dan tahun yang akan datang.”
Dalam sebuah hadits lainnya yang dituturkan oleh Al-Hafidz Abu Sa’ad An-Naqqasy, berasal dari ‘Umar bin Al-Khaththab r.a. mengatakan, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam berkata:
مَنْ صَامَ يَوْمَ عَرَفَةَ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ.
“Orang yang berpuasa pada hari Arafah ia diampuni sebagian dari dosanya yang terdahulu dan yang belakangan.”
Hadits tersebut dinukil (dikutip) oleh Ibnu Hajar Al-‘Asqalani di dalam kitabnya Al-Khushal al-Mukaffirah Lidz-Dzunub.
Sumber : Terjemah Syaraf al-Ummah al-Muhammadiyyah Karya Sayid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hassani