asy-Syeikh al-Imam Ahmad bin Muhammad bin Hajar al-Haitami rhm telah menulis sebuah kitab lengkap yang beliau beri judul az Zawajir ‘an Iqtiham al-Kabair. Beliau dalam kitab menghitung itu jumlah dosa besar kurang lebih sebanyak empat ratus. Namun beliau menganggap beberapa dosa yang sebenarnya tidak sesuai digolongkan menjadi dosa besar. Kadang-kadang beliau juga memberikan beberapa catatan di awal kitabnya, dan beliau menjelaskan diakhirnya dengan beberapa catatan penting yang menjadikannya hampir terselamatkan dari kritikan atas pendapatnya dalam penggolongan dosa besar.
asy-Syeikh Abu Thalib al-Makki rhm menyebutkan dalam Kitabnya Qut al-Qulub, bahwa sesungguhnya dosa besar ada tujuh belas. Empat macam terdapat di hati, yaitu menyekutukan allah SWT,terus menerus berbuat maksiat, berputus asa dari rahmat allah SWT, dan merasa aman dari makar allah SWT.
Empat macam terdapat di lisan, yaitu melemparkan tuduhan, kesaksian palsu, sihir(yaitu ucapan atau mantera yang dapat mengubah seseorang atau sesuatu dari anggota tubuh nya), sumpah palsu (membatilkan hal yang hal yang benar dan membenarkan hal yang batil).tiga macam terdapat diperut, yaitu memakan harta anak yatim secara dzalim, memakan harta riba, meminum segala sesuatu yang memabukkan.
Dua macam terdapat di kemaluan, yaitu zina dan liwath (homo seksual). Dua macam terdapat di tangan, yaitu membunuh dan mencuri. Satu macam terdapat di kaki, yaitu lari dari pertempuran.satu macam terdapat di seluruh badan, yaitu durhaka kepada orang tua (selesai). adalah pendapat yang bagus dan mencakup, jarang di dapatkan pendapat seperti ini pada babnya.
Hendaknya engkau benar-benar membentengi dirimu dari segala dosa baik kecil maupun besar. Boleh jadi dosa kecil lebih berbahaya bagi pelakunya daripada dosa besar. Dosa bagaikan api, kadang-kadangn percikan bisa membakar sebuah desa yang luas.
Diriwayatkan dari al-Imam Ali Zainal Abidin bin al-Husin, bahwa beliau berkata: Sesungguhnya Allah SWT menyembunyikan tiga hal pada tiga hal: Dia menyembunyikan ridha-Nya dalam ketaatan kepada-Nnya, karena itu janganlah engkau remehkan satu amal taatpun, karenal mungkin saja didalamnya terdapat keridhaan-Nya.
Menyembunyikan murka-Nya di dalam maksiat kepadaNya, karena itu jangan engkau remehkan satu maksiat pun, karena mungkin saja didalamnya terdapat murka Allah SWT. Menyembunyikan para walinya didalam para makhluk-Nya, karena itu jangan kau remehkan satu makhluk Allah SWT pun, karena mungkin saja ia adalah wali Allah SWT.
Telah diriwayatkan:
لأصغيرة مع إصرار، ولا كبيرة مع استغفار
Artinya: “Tidaklah kecil dosa yang dilakukan terus menerus dan tidaklah besar dosa dengan permohonan ampun.”
Sumber : Dakwah Cara Nabi Karya al Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad