Allah SWT juga berfirman:
من بعدهم خلف أضاعوا الصلاة وأتبعوا الشهوات فسوف يلقون غيا
Artinya: “Maka datanglah sesudah, pengganti (yang jelek) yang menyia nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan.” (QS. al-Maryam ayat: 59).
Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam bersabda:
الكيس من دان نفسه وعمل لما بعد الموت، والعاجز من أتبع نفسه هواها وتمنو على الله الأماني
Artinya: “Orang yang cerdik adalah orang yang menundukkan nafsunya dan beramal untuk bekal setelah kematiannya. Dan orang yang lemah adalah orang yang keinginannya mengikuti nafsunya dan berangan-angan kosong terhadap Allah SWT”
Makna menundukkan nafsunya adalah menghisabnya. Sayyidina Umar ra berkata: Hisablah diri kalian sekalian sebelum engkau dihisab, timbanglah sebelum engkau ditimbang, dan persiapkanlah untuk penghadapan terbesar, yaitu menghadap Allah SWT.
Abu Ubaidah Amir bin al-Jarrah ra berkata: Boleh jadi seseorang membersihkan bajunya tetapi ia mengotori agamanya. Boleh jadi seseorang memuliakan dirinya padahal ia menghinakannya. Segeralah mengganti dosa-dosa yang telah lalu dengan kebajikan-kebajikan yang baru. Jika seseorang di antara kalian melakukan kejelekan sebesar antara dia dengan langit, lalu melakukan satu kebajikan pasti kebajikan itu akan meliputi kejelekannya hingga menggugurkannya.
al-Imam Hasan al-Bashri ra berkata: Sesungguhnya angan-angan kosong terhadap ampunan Allah SWT telah mempermainkan banyak kaum hingga mereka keluar dari dunia dalam keadaan bangkrut (maksudnya bangkrut dari amal saleh). Beliau juga berkata: Hati-hatilah engkau terhadap angan-angan kosong, karena ia adalah lembah kedunguan. Ketahuilah sesungguhnya Allah SWT tidak menyebut sifat-Nya yang Maha Rahmat dan Maha Pengampunan di dalam Dzat-Nya kecuali mengaitkannya dengan sesuatu dan memberikan syarat-syarat. Sebagaimana firman-Nya:
وإلي لغفار لمن تاب وآمن وعمل صالحا ثم اهتدى
Artinya: sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang kemudian tetap jalan yang benar.” (Qs.Thaha ayat:82)
Dalam sebuah ayat, SWT berfirman;
إن الذين آمنوا والذين هاجروا وجاهدوا سبيل الله أولئك يرجون رحمة الله والله غفور رحيم
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah berjihad jalan Allah SWT, mereka itu mengharapkan rahmat Allah SWT, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. al Baqarah ayat:218)
Dan masih beberapa ayat lain yang semacamnya. Adapun ayat ayat didapati tanpa menyebutkan ikatan dan syarat secara mutlak, maka dasarnya pemahamannya juga terikat dengan syarat.
Sumber : Dakwah Cara Nabi Karya al Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad