Dalam sebuah hadis qudsi diriwayatkan, bahwa Allah SWT berfirman:
من الرحم وانا الرحمن شققت لها اسما من اسمي، فمن وصلها وصلته، و من قطعها قطعته، و انه تعالى قال للرحم حين قامت فقالت – هذا مقام العائذ بك من القطيعة، أما ترضين أن أصل من وصلك – وقطع من قطعك.
Artinya: “Dialah rahim (hubungan kerabat) sedangkan Aku adalah ar Rahman (Yang Maha Pengasih). Aku berikan untuknya sebuah nama dan nama-Ku. Barangsiapa yang menyambung ikatannya, niscaya Aku akan menyambung ikatan dengannya, barangsiapa yang memutus ikatannya niscaya aku akan memutus ikatan dengannya.”
Ketika itu rahim (hubungan kekerabatan) berdiri dan berkata: Ini adalah tempat berlindung kepada-Mu dari pemutusan hubungan. Maka Allah sut berfirman: “Relakah engkau jika Aku akan menyambung ikatan dengan orang yang menyambung ikatannya denganmu dan Aku memutus ikatan dengan orang yang memutus ikatan denganmu?”
Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam bersabda:
من سره أن ينسأ له في أجله ويبسط له في رزقه فليتق الله وليصل رحمه.
Artinya: “Barangsiapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan dibentangkan rezekinya, menyambung tali silahturahmi.”
لا يدخل الجنة قاطع رحم.
Artinya: “Tidak akan masuk surge orang yang memutuskan tali silaturahmi”
Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam bersabda:
لاتنزل الرحمة على قوم فيهم قاطع رحم.
Artinya: “Rahmat tidak akan turun pada suatu kaum yang di dalamnya terdapat Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam bersabda:
صلوا أرحامكم ولو بالسلام.
Artinya: “Sambunglah tali silaturrahmi kalian meskipun dengan mengucapkan salam.”
Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam bersabda:
أفضل الصدقة على ذي الرحم الكاشح.
Artinya: “Sebaik-baik sedekah adalah kepada kerabat yang memendam permusuhan.” Yaitu yang memendam permusuhan terhadap kerabatnya yang berbuat baik kepadanya.
Sumber : Dakwah Cara Nabi Karya al Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad