Amiril Mukminin Ali bin Abi Thalib krm berkata: “Termasuk hak orang berilmu yang wajib engkau jalankan adalah, engkau mengucapkan salam kepada orang secara umum dan mengistimewakan untuknya dengan salam tersendiri, tidak duduk di depannya, tidak mengisyaratkan sesuatu dengan tanganmu di hadapannya, tidak memberi isyarat dengan kedua matamu di hadapannya, tidak mengatakan: si fulan berkata yang bertentangan dengan ucapanmu, tidak menggunjing siapa pun di hadapannya.
Tidak berbisik-bisik kepada orang di sebelahmu di majlisnya, tidak memegang bajunya ketika ia berdiri, tidak memaksanya melakukan sesuatu jika ia sedang tidak ingin melakukannya dan jangan berpaling, yaitu merasa puas bersamanya walaupun ia telah duduk bersamanya dalam waktu lama.”
al-Imam an-Nawawi rhm menyebutkan dalam Kitab at-Tibyan ringkasan yang bagus tentang bersopan santun seorang murid dengan guru di akhir bab keempat. Begitu juga al-Imam al-Ghazali rhm dalam Kitab Bidayah al-Hidayah.
Ketahuilah sesungguhnya orang yang diikuti yang terbesar, termulia dan teragung serta yang paling wajib diperhatikan hak haknya oleh seluruh kaum muslimin adalah Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam. Sesungguhnya beliau adalah imam yang teragung secara mutlak dan suri tauladan yang terbesar yang telah disepakati dan disetujui.
Hak beliau Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam adalah hak yang teragung setelah hak Allah SWT dan beradab kepada Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam adalah adab yang paling diutamakan. Ketaatan kepada Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam adalah ketaatan yang paling diwajibkan. Sesungguhnya barangsiapa yang mencintai dan mengagungkan Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam maka ia telah mencintai Allah SWT dan barangsiapa yang mentaati beliau maka ia telah mentaati Allah SWT.
Sebagaimana firman Allah SWT:
قل إن كنتم تحبون الله فاتبعوني يحببكم الله ويغفر لكـم ذنوبكــم والله غـفـور رحيــم
Artinya: “Katakanlah (Wahat Muhammad): ‘Jika kalian (benar-benar) mencintai Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. al-‘Imran ayat: 31).
Sumber : Dakwah Cara Nabi Karya al Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad