Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam juga bersabda:
هم اخوانكم ملككم الله اياهم، ولوشاء لملكهم أياكم، فمن كان اخوه تحت يده فليطعمه مما يأكل، وليلبسه مما يلبس، و لا يكلفه من العمل ما يغلبه، فإن كلفتموهم قاعينوهم و لا تعذبوا خلق الله
Artinya: “Mereka adalah saudara-sauadara kalian yang dijadikan Allah sebagai milik kalian. Kalau Dia menghendaki bisa saja Dia menjadikan mereka pemilik kalian. Sesiapa yang saudaranya berada di bawah kekuasaannya hendaknya ia memberi makan dari makanan yang ia makan, memberi pakaian dari pakaian yang ia pakai dan tidak memaksanya untuk mengerjakan sesuatu yang ia tidak mampu. Jika kalian memerintahkan sesuatu kepada mereka maka bantulah mereka, janganlah kalian menganiaya hamba Allah.” Dan masih banyak lagi hadis-hadis dan atsar yang meriwayatkan hal itu.
Hal-hal yang diharamkan bagi seorang budak adalah melarikan diri dari tuannya. Beberapa riwayat menunjukkan terdapat ancaman yang perbuatan.
Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam telah bersabda:
اذا أبق العبد لم تقبل له صلاة، فقد كفر حتى يرجع اليه
Artinya: “Jika seorang budak melarikan diri dari majikannya, maka tidak akan diterima darinya satu shalat pun.”
Dalam riwayat lain disebutkan: “Sesungguhnya ia telah kafir sampai kembali kepadanya.” Yaitu kepada tuannya.
Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam juga bersabda:
أيما عبد مات في اباقة دخل النار وان كان قتل في سبيل الله .
Artinya: “Tak seorang budak pun yang mati dalam keadaan melarikan diri kecuali ia akan masuk neraka meskipun terbunuh di jalan Allah SWT.
Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam juga bersabda:
أيما عبد أبق من مواليه فقد كفر حتى يرجع اليهم
Artinya: “Tak seorang budak pun melarikan diri dari tuannya kecuali ia telah kafir sampai kembali pada mereka.”
asy-Syeikh al-‘Allamah Ahmad bin Hajar al-Haitami rhm menyebutkan dalam kitabnya (az-Zawajir ‘an iqtiham al-Kabair), beliau berkata: al-Imam Ahmad bin Hambal rhm telah meriwayatkan dari Sayyidah ‘Aisyah ra bahwa ada seorang laki-laki duduk di hadapan Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam lalu berkata: “Sesungguhnya aku memiliki beberapa budak yang membohongi, mengkhianati dan menentang perintahku, maka aku mencaci dan memukul mereka, lalu bagaimana kedudukanku di antara mereka?” Maka Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam menjawab:
اذا كان يوم القيامة يحسب ماخائوك و عصوك و كذبوك، فان كان عقابك إياهم بقدر ذنوبهم كان كفافا
، لا لك ولاعليك، و ان كان عقابك اياهم فوق ذنوبهم اقتص لهم منك الفضل
Artinya: “Kelak di hari kiamat akan diperhitungkan pengkhianatan, pembangkanan dan pendustaan mereka kepadamu. Jika hukumanmu pada mereka sesuai dengan dosa-dosa mereka niscaya hal itu sebanding dan engkau tidak dapat pahala atau pun dosa. Jika hukumanmu pada mereka melebihi dosa-dosa mereka, maka engkau akan dibalas sesuai dengan kelebihannya (hukuman).” Lelaki itu kemudian menjauh lalu menjerit dan menangis.
Sumber : Dakwah Cara Nabi Karya al Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad