Inilah yang diharuskan dan pantas dilakukan oleh seorang hamba dengan kelemahannya. Jika Allah SWT menimpakan cobaan kepadanya dan ia menghendaki hal itu terjadi padanya, maka hendaknya ia bersabar, mengharapkan ridha Allah SWT, rela dengan ketetapan Allah SWT, dan memohon kepada Allah SWT agar mengasihi, memberikan keselamatan, keteguhan, dan kekuatan.
Begitu juga tidak dibolehkan seorang hamba mengharapkan kematian dikarenakan musibah yang menimpanya, baik berupa penyakit, kemiskinan atau macam-macam musibah dunia lainnya. Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam bersabda:
لا يتمنين أحدكم الموت لضر نزل به، فإن كان لابد فاعلا فليقل، اللهم أحيني ما كانت الحياة خيرا لي، وتوفنى اذا كانت الوفات خيرا لي
Artinya: “Janganlah seseorang dari kalian mengharapkan kematian karena musibah yang menimpa. Kalaupun harus melakukannya maka hendaknya mengucapkan: Wahai Allah hidupkanlah aku selama kehidupan ini baik bagiku dan matikanlah aku jika kematian lebih baik bagiku.”
Tetapi jika takut terkena cobaan dalam agama, maka dibolehkan dan tidak berdosa berkeinginan seperti itu (yaitu mengharapkan datangnya kematian). Hal seperti itu telah diceritakan dalam riwayat para sahabat dan pendahulu yang saleh semoga Allah SWT meridhai mereka semuanya. Termasuk kesabaran yang terpuji dan agung pahalanya adalah kesabaran atas musibah, kemiskinan dan persitiwa peristiwa dunia yang menyusahkan.
Ibn Abbas ra berkata: “Dalam al-Qur’an kesabaran terbagi menjadi tiga kesabaran atas amal taat kepada Allah dan taat memiliki tiga ratus tingkatan, kesabaran atas menahan maksiat kepada Allah SWT ia memiliki enam ratus tingkatan, serta kesabaran atas musibah dan ia memiliki sembilan ratus tingkatan.”
Disebutkan didalam sebuah hadits:
أنما الصبر عند الصدمة الأولى
Artinya: “Sesungguhnya kesabaran itu pada benturan pertama.” Yaitu ketika pertama kali ia mengetahui terjadinya musibah.
Kemudian Rasulullah Shalallahu alaihi wa alihi wa shahbihi wa salam bersabda:
من أصيب بمصيبة فقال، انا لله وانا اليه راجعون، اللهم اجرني في مصيبتي واخلف لي خيرا منها الا أجره الله واخلفه خيرا منها
Artinya: “Barangsiapa tertimpa musibah kemudian ia mengucapkan “Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya kami akan kembali! Wahai Allah berikanlah pahala kepadaku dalam musibahku dan berikanlah aku ganti yang lebih baik darinya.” Maka Allah akan memberinya pahala dan menggantinya dengan yang lebih baik.”
Rasulullah Shalallahu alaihi wa alihi wa shahbihi wa salam bersabda:
قال الله تعالى ما جزاء من قبضت صفيه من أهل الدنيا فصبر الأ الجنّة
Artinya: “Allah SWT berfirman: Tidak ada pahala bagi orang yang Aku cabut kecintaannya di dunia lalu ia bersabar kecuali surga.”
Sumber : Dakwah Cara Nabi Karya al Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad