Dan disebutkan dalam hadits yang lain:
من جعل القرآن أمامه قاداه، ومن جعله خلف ظهره ساقه إلى النّار
Artinya: “Barangsiapa yang menjadikan al-Qur’an di depannya, niscaya ia (aI-Qur’an) akan menuntunnya ke surga. Dan barangsiapa menjadikannya di belakang punggungnnya, niscaya ia (al-Qur’an) akan menggiringnya ke neraka.”
Maka jelaslah, barang siapa yang mengambil al-Qur’an dengan keimanan, ilmu dan amal, maka ia beruntung di dunia dan akhirat. Dan barangsiapa yang meninggalkannya dan melanggar batas-batasnya, maka ia tidak akan mendapatkan apa-apa, merugi dan tersesat dari jalan yang benar. Juga termasuk dalam golongan orang-orang yang mendustakan ayat Allah swt dan berpaling darinya. Sebagaimana firman Allah swt:
سنجزي الّذين يصدفون عن آياتنا سوء العذاب بما كانوا يسدفون
Artinya: “Kelak kami akan memberi balasan pada orang-orang yang berpaling dari ayat-ayat kami dengan siksaan yang buruk disebabkan mereka selalu berpaling.” (Qs. al-An’am ayat: 157)
Dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam telah bersabda:
إنّ الله يرفع بهذا القرآن أقواما ويضع به أخرين
Artinya: “Sesungguhnya dengan al-Qur’an ini Allah mengangkat derajat suatu kaum dan merendahkan yang lainnya.”
Maka berusahalah wahai para pembaca al-Qur’an, agar engkau termasuk orang-orang yang diangkat derajatnya oleh Allah swt berkat al-Qur’an. Yaitu dengan cara membacanya sebagaimana diturunkan dan membacanya dengan bacaan yang benar. Membacanya dengan tartil dan memahami maknanya, serta berdiam di setiap ayat lalu merenungkannya. Apakah engkau telah mengetahuinya? Apakah engkau telah mengamalkannya? Jika termasuk ayat perintah, maka merenunglah! Apakah engkau telah mematuhi perintah itu? Jika termasuk ayat larangan, maka merenunglah, apakah kau telah menjauhi larangan-larangan itu? Dan begitu juga di ayat-ayat yang lain. Kalau engkau melewati suatu ayat yang tidak kau pahami maksudnya, maka tanyakanlah kepada orang yang memahaminya. Dengan begitu engkau akan menjadi orang yang membaca Kitab Allah swt sebagaimana yang dicintai dan diridhai Allah swt.
Janganlah menjadi orang yang membaca al-Qur’an, tetapi tidak mengetahui apa yang dibaca. Membacanya seperti membaca sya’ir dengan bacaan yang cepat. Atau seperti orang yang menebar kurma yang jelek, lalu akan menjadi orang-orang yang menyesal, dan di akhirat kelak termasuk orang yang merugi.
Sumber : Dakwah Cara Nabi Karya al Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad