Sekarang keadaan telah berbalik, seseorang dapat membaca al-Qur’an dari awal hingga akhir, tetapi ia tidak mengerti apa yang dibacanya, apa yang diturunkan dan untuk apa diturunkan. Lalu dia tidak peduli meski dia tidak mengetahui dan tidak mengerti, bahkan tidak timbul keinginan untuk mempelajari dan mengetahuinya. Semua itu disebabkan kelalaian yang melampaui batas, keberpalingan hati dari keinginan memahami kitab Allah swt. Hal ini dikarenakan ia tenggelam dalam keduniawian, mengejar kenikmatan dan tertipu dengan kemegahannya. Lalu siapakah yang lebih sesat dari pada orang yang mempunyai sifat seperti ini?
Allah swt berfirman:
أولئك كالأنعام بل هم أضلّ أولئك هم الغافلون
Artinya: “Mereka itu bagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai” (Qs. al-A’raaf ayat: 179)
Sebagaimana yang engkau ketahui al-Qur’an adalah inti, dan sumber ilmu, pusat dan asalnya.
Allah swt berfirman:
ونزّلنا عليك الكتاب تبيانا لكلّ شيء وهدى ورحمة وبشرى للمسلمين
Artinya: “Dan Kami turunkan padamu al-Kitab (yaitu al-Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri” (Qs. an Nabi ayat: 89)
Dan Allah swt juga berfirman :
ما فرّطنا في الكتاب من شيء
Artinya: “Tiada Kami alpakan segala sesuatu di dalam al-Kitab” (Qs. Al-an’aam ayat: 38)
Jika engkau melihat seseorang membaca al-Qur’an, tidak dengan tartil, tidak merenungi dan memahaminya, atau melihatnya hadir dalam majelis pembacaan al-Quran, namun orang tersebut dalam keadaan lupa dan lalai, maka tidak diragukan lagi, dia adalah orang-orang yang lalai dan tertutup, ia telah dipalingkan dari ayat-ayat Allah swt. Orang semacam itu akan mendapatkan ancaman dan murka-Nya, serta hatinya telah dikunci oleh Allah swt.
Allah swt berfirman:
أفلا يتدبّرون القرآن أم على قلوب أقفالها
Artinya: “Maka apakah mereka tidak memperhatikan al-Qur’an, ataukah hati mereka telah terkunci.” (Qs. Muhammad ayat: 24)
Jadi janganlah engkau tertipu jika seseorang membaca al-Qur’an. Telah diriwayatkan dalam sebuah hadits:
أنّ أكثر منافقي هذه الأمّة قرّائها
Artinya: “Kebanyakan orang munafik di kalangan umat ini adalah orang-orang yang pandai membaca al-Qur’an.”
Tetapi bacaannya tidak memberikan manfaat baginya. al-Qur’an menjadi bukti keburukan atasnya sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam:
والقرآن حجّة لك أو عليك
Artinya: “al-Qur’an bisa sebagai bukti kebaikan bagimu atau sebagai bukti keburukan atas dirimu.”
Sumber : Dakwah Cara Nabi Karya al Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad