Begitu juga berhati-hati dalam beramal dengan tergesa-gesa dan tidak perlahan-lahan dalam pelaksanaannya, sehingga dengan perbuatannya tersebut tidak bisa menunaikan hak ibadahnya, baik yang wajib amalan sunnah yang penting Seperti orang yang membaca al-Qur’an dengan tartil dan tidak merenungkannya, atau orang yang tidak berhema’ninah pada ruku’, i’tidal, sujud dan duduk diantara dua sujudnya.
Sikap yang demikian menjadikannya tidak mendapatkan keutamaan atau manfaat dari shalat dan bacaannya. Bahkan mungkin membatalkan ibadah dari akarnya jika mengurangi hal-hal yang wajib Akibatnya ia berada dalam ibadah yang tidak sah, hingga ia keluar dari ibadahnya dalam keadaan berdosa, tidak terpuji, dan tidak mendapatkan pahala. Juga hendaknya mereka tidak berlebih-lebihan dalam ibadah, dan membatasinya dalam kadar yang mampu ia tekuni tanpa bosan dan jenuh.
Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam bersabda:
تكلفوا من الأعمال ماتطيقو، فإن الله لايمل حتى تمل
Artinya: “Berusahalah beramal sebatas kemampuan kalian, sesungguhnya Allah SWT tidak akan bosan sampai kalian bosan.”
Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam bersabda:
القصد القصد تبلغوا
Artinya: “Bersederhanalah, maka kalian akan mencapai.”
Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam juga bersabda:
أحب الأعمال إلى الله أدومها وإن قل
Artinya: “Amal perbuatan yang paling dicintai oleh Allah SWT adalah yang terus menerus dilakukan walaupun sedikit,”
Maka kita ketahui bahwasannya amal sedikit tetapi terus menerus dilakukan oleh pelakunya lebih baik daripada amalan banyak yang tidak dilakukan terus menerus. Termasuk kebiasaan setan yang dilaknat oleh Allah SWT, menipu orang agar memperbanyak ibadah pada permulannya dan melebihi batas di dalamnya agar ia berbalik di akhir ibadahnya, menjadi meninggalkan ibadah itu dan merasakan kejenuhan.
Atau melaksanakannya dengan tergesa-gesa hingga ia tidak dapat mendirikannya dengan selazimnya seperti khusyu’, dan tunduk kepada Allah SWT. Hingga keadaannya menjadi seperti keadaan orang yang tidak beramal atau lebih rendah. Boleh jadi meninggalkan perbuatan lebih baik daripada melakukannya dengan tidak baik. Sebagaimana diketahui dan disaksikan bagaimana keadaan orang yang beramal tetapi tidak melakukannya dengan baik.