Bagi seorang yang rajin beribadah hendaknya memperbaiki niatnya dan selalu menyiapkannya dari awal perbuatan dan permulaan ibadahnya. niatnya hanya tertuju untuk mencari keridhaan Allah SWT dan negeri akhirat serta berkeinginan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan melayani-Nya tanpa tujuan lain dari tujuan duniawi dan kerendahan nafsu seperti mendapatkan kedudukan, harta, cinta di hati manusia, atau pengagungan dan pujian dari mereka.
Hendaknya ia berhati-hati dari perbuatan mencari pujian manusia dengan ilmunya dan mencari muka di hadapan mereka dengan ibadahnya hingga gugur amalnya, sia-sia usahanya dan batal belasan dan pahalanya. Boleh jadi ia justru mendapatkan hukuman dan adzab yang pedih dari Allah SWT, karena riya termasuk dosa besar yang menghapus amal baik. Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam bersabda:
الشرك الخفي، والشرك الأصغر.
Artinya: “Syirik yang tersembunyi dan syirik kecil.”
Lalu beliau Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam menyebutkan bahwa pembaca kitab Allah SWT (Al Qur’an), orang yang syahid di jalan-Nya dan seseorang yang menyedekahkan hartanya dengan tujuan mendapatkan pujian dari manusia serta ingin dikenang oleh mereka, niscaya Allah SWT akan mendustakan dan memurkai mereka serta memerintahkan agar mereka diseret ke neraka.
Ketika dibawakan hadits Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wasalam tersebut di hadapan sebagian salafunasshalihin, mereka menangis tersedu-sedu dan berkata: Maha besar Allah SWT ketika berfirman:
من كان يريد الحياة الدنيا وزينتها نوف إليهم أعمالهم فيها وهم فيها
لا يبخسون، أولئك الذين ليس لهم في الآخرة إلا النّار
Artinya: “Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka.” (Qs.al-Hud ayat: 15 dan 16).
Sumber : Dakwah Cara Nabi Karya al Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad