Sufyan ats-Tsauri rhm berkata: “Perbuatan jelek adalah penyakit sedangkan para ulama adalah obatnya. Jika para ulama rusak, lalu siapakah yang akan menyembuhkan penyakit?” Beliau ra berkata: “Seorang yang berilmu adalah tabib agama, dan uang adalah penyakitnya. Jika sang tabib menarik penyakit ke dalam dirinya sendiri, lalu kapankah ia akan mengobati orang lain?” Beliau ra juga berkata: “Tak seorang pun mampu menjalankan ibadah atau mempertahankannya kecuali ia memiliki sifat takut yang besar.”
Beliau juga berkata: “Sesungguhnya ilmu dicari untuk bertakwa kepada Allah SWT. Dari sisi inilah keutamaan ilmu, jika bukan karena itu niscaya ia seperti perkara-perkara yang lain.”
al-Imam Ahmad bin Hambal berkata: “Aku mendapati bahwa menyendiri lebih baik untuk hatiku.”
Beliau juga berkata: “Keselamatan terdiri dari sepuluh bagian dan semuanya terletak pada mengabaikan sesuatu yang tak bermanfaat.”
Pernah anak beliau yang bernama Abdullah, ketika masih kecil pernah berkata kepadanya: “Wahai ayah, berikanlah kepadaku sepotong pera”. Beliau menjawab: “Ayahmu tak memiliki sepotong perak! Sehari tidak sepotong perak lebih ia senangi dari pada sehari memilikinya.”
al-Imam Ibrahim bin Adham rhm berkata: “Jadikanlah Allah SWT sebagai sahabat dan tinggalkanlah manusia sejauh-jauhnya. “Beliau rhm juga berkata: “Barangsiapa mengetahui yang dicari, maka remeh baginya yang dikorbankan. Barangsiapa membebaskan pandangannya, maka panjang penyesalannya. Barangsiapa panjang angan-angannya niscaya jelek amal perbuatannya. Barangsiapa membebaskan lisannya maka ia telah membunuh. dirinya.” Beliau rhm berkata: “Tak memiliki keteguhan di sisi Allah, hamba yang cinta ketenaran.”
Sumber : Dakwah Cara Nabi Karya al Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad